Imbas Corona, Kemenparekraf dan Kemenhub Usul Beri Insentif ke Pelaku Wisata

13 Februari 2020 7:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui bersama wabah virus corona yang penyebarannya bermula di Wuhan China telah berimbas kepada sejumlah sektor, tak terkecuali sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Tak hanya pariwisata di sejumlah negara, sektor pariwisata di Indonesia pun terpukul sebab berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia akibat ditutupnya sementara penerbangan dari dan ke China.
Sehubungan dengan situasi ini, Kemenparekraf dan Kemenhub berupaya mengatasinya dengan cara memberikan insentif kepada pelaku wisata di Indonesia.
“Sejalan dengan arahan presiden, kita ingin memberikan suatu ruang untuk memberikan semacam insentif,” ucap Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi saat Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak Virus Corona di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf), Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Menhub Budi Karya Sumadi memberikan sambutan saat Penandatanganan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandar Udara Komodo di Kemenhub. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dalam pemberian insentif tersebut, Budi mengatakan bahwa dia bersama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama telah diinformasikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk memberikan insentif yang berguna.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu dalam beberapa waktu ke depan, mereka akan melakukan perundingan lebih lanjut sebelum memberikan sebuah usulan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Terkait permintaan insentif, beberapa dari maskapai penerbangan meminta insentif berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikenakan di setiap pesawat terbang.
“Tapi kita masih menimbang-nimbang apa yang akan diberikan. Kepada siapa, penumpang atau pesawat terbang,” kata Budi.
Dalam rapat tersebut, beberapa maskapai penerbangan di Indonesia dikumpulkan untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait masalah-masalah yang dihadapi sejak wabah virus corona meluas.
Para pelancong mengenakan masker pelindung di terminal keberangkatan Bandara Internasional Changi di Singapura Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
Menurut informasi yang diperoleh, beberapa penerbangan menuju Jepang, Korea, Eropa, Amerika, dan India masih berjalan dengan baik. Meski begitu, penerbangan menuju China dianggap bermasalah karena wabah tersebut.
ADVERTISEMENT
Terkait insentif terhadap penginapan dan beberapa pihak yang terkait dengan industri pariwisata Indonesia, Wishnutama mengatakan bahwa dia dan Budi lebih lanjut akan melakukan pembicaraan dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
"Jadi kita berpikir secara komprehensif ya, supaya bisa survive dari corona virus ini bukan hanya hotel dan lain sebagainya. Jadi memang kita mencoba, makanya Pak Budi juga hadir untuk datang dan mendengarkan pemikiran-pemikiran dari airlines. Kita juga sudah melakukan pembicaraan juga kepada chain hotel, PHRI, dan lain sebagainya yang terkait dengan pariwisata secara keseluruhan. Jadi saya pikir, ini adalah usaha kita untuk menghadapi atau melewati tantangan dari virus corona. Tidak mudah, tetapi harus tetap kita lakukan yang terbaik," ucap Wishnutama
Menparekraf Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
Upaya pemberian insentif ini dinilai dapat memengaruhi keberlangsungan industri pariwisata di tengah wabah virus corona dikarenakan setiap pihak yang terlibat dalam industri tersebut tidak akan mengalami kerugian.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada insentif, penerbangan bisa survive, hotel bisa survive, dan akhirnya kesempatan kehilangan kerja itu tidak terjadi. Kan kita dengar tadi yang di China, mereka merumahkan (karyawan), harapannya itu tidak terjadi. Pak Presiden secara jelas memberikan pengarahan. Satu yang kita lakukan adalah kita memberikan insentif, yang kedua memberikan kemudahan, yang ketiga memberikan tarif-tarif yang lebih murah ke destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan Chinanya (Bali, Manado, dan Kepulauan Riau). Keempat, hotel-hotel juga memberikan tarif yang lebih baik, kelima kita juga membuat kegiatan-kegiatan di tempat tujuan-tujuan destinasi, supaya daerah-daerah itu tetap ramai," kata Budi.
Lebih lanjut, Budi tak lupa menjelaskan bentuk insentifnya ada kemungkinan seperti apa. Salah satunya terkait pesawat terbang, PNBP akan dikurangi.
ADVERTISEMENT
"Insentif yang dari pemerintah, katakanlah tadi aircraft yang harus membayar PNBP, akan kita kurangi. Terus dari AP1 dan Ap2, katakanlah landing fee-nya dikurangi, sewa ruangannya ada diskon, ini memang sama-sama. Enggak mungkin kita melakukan sendiri. Pemerintah, operator bandara, maskapai, hotel, harus sama-sama memberikan insentif, supaya orang-orang tetap ingin berlibur. Saya yakin domestik kita ini kuat, selain mengundang inbound dari Asia Selatan,” kata Budi.