Imbas Insiden Kenpark, Sandiaga Tak Ragu Tutup Tempat yang Abaikan Keselamatan

9 Mei 2022 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan keterangan resmi dalam Extended Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Senin (25/4). Foto: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan keterangan resmi dalam Extended Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Senin (25/4). Foto: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Insiden ambruknya perosotan taman wisata air Kenjeran Park (Kenpark) di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (7/5), menuai sorotan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Sandiaga menilai insiden perosotan kolam renang Kenpark ambrol yang menelan 16 korban tersebut, adalah karena abainya pihak pengelola terhadap aspek keselamatan di taman bermain.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kami sangat prihatin terutama kecelakaan di destinasi wisata buatan, seperti Kenjeran Park Surabaya atau Kenpark. Kalau kita lihat, kan, CHSE, C-nya Cleanliness, H-nya ada Health, dan S-nya adalah Safety, dan Safety-nya ini harus kita jaga, dan Environtmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan). Nah, yang terjadi di Kenjeran Park atau Kenpark Surabaya tentunya adalah aspek CHSE yang belum diterapkan secara ketat dan disiplin," ujar Sandiaga, dalam Weekly Press Briefing (WPB) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (9/5).
Sejumlah petugas BPBD Surabaya saat melakukan evakuasi di sekitar lokasi terjatuhnya sembilan dari seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park (Kenpark) Jalan Kenjeran, Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jatim, Sabtu (7/5/2022). Foto: BPBD Surabaya/HO ANTARA
Oleh karena itu, buntut dari insiden tersebut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mengirimkan surat edaran kepada setiap pengelola tempat wisata. Hal itu dilakukan untuk memastikan keselamatan wisatawan saat berwisata.
"Jadi kami akan mengeluarkan surat edaran untuk setiap pengelola destinasi wisata memastikan melakukan inspeksi ulang agar Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), S-nya ini Safety dan keberlanjutan lingkungan ini kembali diinspeksi ulang. Pastikan agar kunjungan dari wisatawan disesuaikan dengan kapasitas, terutama jika ada aspek-aspek teknis yang selama ini tidak terlalu diperhatikan," lanjut Sandiaga.
ADVERTISEMENT

Tak Ragu Tutup Tempat Wisata yang Abaikan Keselamatan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (ketiga kanan) meninjau wahana permainan air di Kenjeran Water Park (Kenpark), Surabaya, Jawa Timur, Minggu (8/5/2022). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
Sementara itu, Kemenparekraf akan melakukan beberapa langkah untuk memastikan kejadian serupa tidak lagi terulang ke depan di destinasi wisata lainnya. Kemenparekraf saat ini tengah melakukan monitoring dan evaluasi, bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, serta pemerintah daerah untuk mengawasi tempat wisata yang abai terhadap aspek keselamatan.
Nantinya, Sandiaga tak segan menutup destinasi wisata yang abai terhadap keselamatan pengunjung atau wisatawan.
"Jadi, ini akan kami tindak lanjuti dan kami akan membantu mensosialisasikan ini, karena ini menjadi landasan dari penyelenggaraan kegiatan wisata dan ekonomi kreatif. Kami tidak akan ragu menutup destinasi yang tidak memperhatikan faktor 'S' atau Safety atau keselamatan pengunjung, karena 'safety first' yang utama adalah keselamatan," tutur Sandiaga.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan ragu untuk segera hadir dan melakukan inspeksi di lapangan, juga dalam kolaborasi terus akan memberikan update mengenai penanganan krisis ini yang akan terus kami informasikan," pungkasnya.