Ini 5 Fakta Unik Hari Raya Nyepi yang Hanya Ditemukan di Bali

14 Maret 2021 9:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Nyepi  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nyepi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Minggu (14/3). Perayaan Hari Raya Nyepi menjadi salah satu hari besar yang dinanti-nantikan masyarakat Hindu Bali di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Nyepi sendiri adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka yang jatuh pada tanggal pertama atau kesatu bulan ke-10 dalam kalender Hindu. Nyepi mengandung sebuah dialog spiritual yang dilakukan umat Hindu agar kehidupan selalu seimbang dan harmonis, sehingga ketenangan dan kedamaian hidup dapat terwujud.
Selama perayaan Nyepi, Pulau Dewata yang biasanya ramai akan mendadak tak bergeming dalam sehari penuh. Sebab, perayaan Nyepi memang mengharuskan penduduk Bali berdiam di rumah selama seharian penuh.
Tak hanya berdiam diri, Hari Raya Nyepi juga menyimpan fakta unik lainnya yang menarik untuk diketahui. Berikut kumparan rangkum 5 fakta unik Hari Raya Nyepi yang hanya bisa kamu temukan saat perayaan Hari Raya Nyepi di Bali.
ADVERTISEMENT

1. Hanya Dilaksanakan di Indonesia

Umat Hindu mengikuti upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 di Pantai Kuta, Bali, Kamis (11/3/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Hari Raya Nyepi merupakan hari besar keagamaan Hindu Bali yang berasal dari India. Dirayakan setahun sekali, Nyepi ternyata hanya dilakukan di Indonesia saja untuk merayakan Tahun Baru Saka.
Melalui Nyepi, masyarakat Hindu Bali memaknai pergantian tarikh Saka sebagai bagian dari introspeksi diri. Sekaligus, merayakan persatuan, kebangkitan, dan juga pembaharuan.

2. Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditutup Sementara

Petugas mengalungkan bunga untuk menyambut penumpang pesawat rute domestik yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (31/7). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Menghabiskan waktu libur panjang di Bali memang sangat mengasyikkan. Namun, ada baiknya agar tidak berkunjung ke Bali di saat tanggal merah hari raya Nyepi.
Sebab, selama perayaan umat Hindu ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan ditutup sementara selama 24 jam. Sehingga tidak akan ada penerbangan yang berlangsung selama Hari Nyepi, baik rute domestik maupun internasional.
ADVERTISEMENT
Pada perayaan Nyepi tahun ini, penghentian operasional penerbangan akan dimulai pada Minggu (14/3) pukul 06.00 WITA hingga Senin (15/3) pukul 06.00 WITA. Ada 84 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan dihentikan sementara.

3. Mengurangi Global Warming

Suasana kawasan wisata terlihat lengang saat Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 di wilayah Kuta, Badung, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ritual berdiam diri tanpa aktivitas di luas rumah yang dilakukan warga Bali ternyata memberikan dampak positif terhadap lingkungan Pulau Dewata. Hari Raya Nyepi mampu mengurangi karbondioksida. Bahkan, perayaan ini diprediksi mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 33 persen.
Tak hanya itu, saat Nyepi, Bali akan menghemat listrik sebesar 60 persen. Hal ini sama dengan menghemat 4 miliar atau 290 megawatt. Selain listrik, pulau favorit para turis ini juga menghemat 500.000 liter yang sama dengan 3 miliar atau 210 megawatt.
ADVERTISEMENT

4. Mentaati Empat Brata Penyepian

Ilustrasi keluarga bersembahyang sebelum hari raya Nyepi Foto: Shutterstock
Ketika merayakan Nyepi, umat Hindu Bali mesti mentaati empat Brata Penyepian, yaitu Amati Geni (tidak berapi-api, tidak menggunakan atau menghidupkan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Sehingga wajar saja, pada Hari Raya Nyepi, Bali akan terlihat sangat kosong. Tidak ada aktivitas apa pun di jalanan, jalanan terlihat sangat lengang, udara terasa lebih segar dan bersih, dan pada malam hari pun, langit akan terlihat lebih cerah akibat tidak tertutup asap polusi.

5. Inspirasi World Silent Day.

Upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Banyaknya keuntungan yang didapat dari penghentian kegiatan di Hari Raya Nyepi menjadi sumber inspirasi bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tradisi ini dinilai dapat mengurangi global warming.
ADVERTISEMENT
Aksi berdiam diri pada Hari Raya Nyepi membuat PBB menetapkan tanggal 21 Maret sebagai World Silent Day. World Silent Day sendiri bertujuan mengurangi global warming dengan menghentikan penggunaan listrik selama pukul 10.00-14.00.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).