Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Saat traveling menggunakan pesawat, kamu tentu pernah mendengar bunyi bel atau lonceng saat sesaat hendak lepas landas atau mendarat, bukan? Suara-suara ini bahkan juga bisa kamu dengar selama penerbangan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Suara itu muncul dari atas kepala kita, lebih tepatnya dari bagian bawah bagasi dalam. Namun, tahukah kamu bahwa itu bukan bunyi sembarangan dan merupakan kode untuk awak pesawat maupun penumpang?
Dilansir berbagai sumber, bunyi seperti ‘Ping’ atau ‘Ding’ memberi isyarat pada penumpang untuk tetap duduk di kursi atau bisa berjalan di lorong kabin. Biasanya bunyi ini diikuti dengan menyalanya tanda lampu. Contohnya seperti lampu sabuk pengaman.
Mengutip Reader’s Digest, pendiri sekaligus CEO Scott’s Flight, Scott Keyes, mengatakan setiap bunyi punya makna tertentu. Lewat bunyi itu, pilot berkomunikasi dengan kru pesawat.
“Suara-suara tersebut digunakan untuk berkomunikasi antara pilot dan kru pesawat. Setiap maskapai penerbangan memiliki bahasa internal mereka masing-masing,” ujar Keyes.
ADVERTISEMENT
Ada banyak varian bunyi yang terdengar saat penerbangan. Menurut Keyes, suara seperti bunyi lonceng bisa saja menandakan ketinggian pesawat atau menjadi peringatan turbulensi.
Penumpang pesawat kadang tidak terlalu mempedulikan makna bunyi ini. Sebab, setiap maskapai penerbangan memiliki bunyi lonceng yang berbeda-beda.
Contohnya, maskapai asal Australia, Qantas Airways. Maskapai ini menggunakan bunyi lonceng ‘ding-dong’ untuk memberitahu ketinggian pesawat.
Selain itu, bunyi tersebut juga bisa memberitahu bahwa awak kabin akan memulai in-flight service mereka.
“Ada cara-cara tertentu untuk berkomunikasi di kokpit selama penerbangan, terutama jika ada pramugari atau pilot yang mencoba berkomunikasi," kata salah satu pramugari Inggris.
Mengutip express.co.uk, lonceng dapat berbunyi ketika ada keadaan darurat atau jika anggota pramugari perlu berbicara satu sama lain, tetapi mereka berada di ujung yang berlawanan dari pesawat.
Satu lonceng bisa menjadi peringatan turbulensi untuk pramugari atau pramugari bertanya apakah pilot ingin secangkir kopi.
ADVERTISEMENT
Banyak penumpang merasa gugup ketika mendengar lonceng ini, tetapi biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika itu adalah satu atau dua lonceng.
Bunyi tiga atau bahkan empat lonceng terdengar berturut-turut mengindikasikan ada sesuatu yang serius, seperti apakah ada penumpang yang sakit atau pergantian rute. Hal tersebut pun diungkapkan oleh mantan kapten US Airways, John Cox.
“Dua bunyi lonceng menandakan pesawat berada di ketinggian 10 ribu kaki. Tiga atau lebih bunyi lonceng untuk memberitahu ada penumpang yang membutuhkan bantuan medis. Satu bunyi lonceng bisa memperingatkan turbulensi,” pungkas Cox.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.