Ini Alasan Kenapa Penerbangan Komersial Harus Dikendarai Dua Pilot

7 Juni 2021 8:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pilot. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pilot. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Pilot menjadi sosok penting yang bertanggung jawab untuk mengemudikan pesawat hingga tiba di tujuan. Selain itu, pilot juga bertugas untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang.
ADVERTISEMENT
Tak seperti kendaraan lainnya yang dapat dikemudikan satu orang, pesawat selalu dikendarai oleh dua pilot, yakni pilot dan co-pilot. Praktik yang telah ditetapkan secara resmi oleh FAA (Federal Airlines Administration) selalu dilakukan oleh maskapai penerbangan komersial.
Hal ini dilakukan demi keselamatan penumpang dan awak kabin selama penerbangan. Dalam sebuah penerbangan jarak jauh, pilot berperan sebagai pemegang andil dalam sebuah misi penerbangan.
Sedangkan, co-pilot berperan menemani captain dalam bertugas. Saat captain sedang menerbangkan pesawat, co-pilot bertugas memantau jalannya mesin dan ikut membantu captain dalam hal navigasi.
Pada umumnya, pilot dapat menerbangkan pesawat sendiri. Namun, memiliki dua pilot dalam sebuah penerbangan jarak jauh sangatlah penting. Sebab, jika dalam penerbangan terjadi suatu insiden dan di antara mereka ada yang tiba-tiba mengalami kondisi darurat, seperti serangan jantung hingga meninggal dunia saat penerbangan, maka pilot yang lain akan mengambil alih penerbangan.
ADVERTISEMENT
Aturan ini ditetapkan oleh FAA sejak insiden kecelakaan pesawat yang terjadi pada maskapai penerbangan Germanwings pada 2015 silam. Selain itu pada tahun 2017, seorang kapten maskapai Etihad Airways dilaporkan tidak sehat saat mengudara dan akhirnya meninggal di dunia saat tiba di bandara.
Maka, saat kapten dalam kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan, seorang co-pilot yang duduk di sebelah kanan berperan untuk mengambil kemudi sang kapten dan mengambil tindakan untuk melakukan pendaratan darurat. Sehingga, penerbangan tetap berjalan dengan lancar tanpa ada insiden berbahaya.
Ilustrasi pilot. Foto: pixabay
Co-pilot tidak harus berpangkat di bawah pangkat captain, bisa saja co-pilot dan pilot sama-sama berpangkat empat, karena co-pilot bukanlah asisten, tetapi disebut sebagai wakil captain. Untuk memastikan keselamatan keduanya, mereka juga tidak diperkenankan makan makanan yang sama saat penerbangan.
ADVERTISEMENT
Alasannya sederhana, untuk menghindarkan kedua pilot dari keracunan makanan ketika terbang. Apabila ada yang tak beres dalam makanan dan salah satu di antara mereka tak bisa melakukan tugas, maka pilot yang lain akan mengambil alih penerbangan.
Sebuah studi oleh Dewan Keselamatan Transportasi Australia menunjukkan, dalam periode tahun 2010 hingga 2014, setiap tahunnya rata-rata ada 23 kejadian pilot meninggal saat mengudara. Dari jumlah tersebut, sebagian besar diakibatkan oleh penyakit gastrointestinal, insiden laser pointer-di mana penglihatan pilot terganggu oleh laser yang diarahkan ke kokpit.
Memiliki dua pilot terlatih dalam sebuah penerbangan komersial terkadang dianggap sebagai pemborosan. Terlebih, seiring berkembangnya zaman pesawat telah dilengkapi dengan teknologi canggih. Namun, hingga saat ini peran sosok manusia terlatih lebih bermanfaat karena dapat mengambil alih situasi yang berpotensi berbahaya dengan cepat.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).