Ini Filosofi Baju Adat Suku Baduy yang Dipakai Presiden Jokowi

16 Agustus 2021 14:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi saat Pidato Kenegaraan.  Foto: Dok. Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi saat Pidato Kenegaraan. Foto: Dok. Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Ada yang berbeda dengan penampilan Presiden Jokowi, saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/8). Dalam agenda tahun ini, Presiden Jokowi tampil menggunakan baju adat dari Suku Baduy.
ADVERTISEMENT
Tak hanya identik dengan warna hitam, ternyata ada beberapa filosofi dari pakaian khas Suku Baduy yang dikenakan Presiden Jokowi. Mengutip akun Twitter resmi Kantor Staf Presiden @KSPgoid, baju adat Suku Baduy terdiri dari beberapa bagian.
Presiden Jokowi. Foto: Dok. DPR RI
Untuk bagian atas disebut sebagai telekung atau ikat kepala yang disebut koncer atau roma yang merupakan hasil tenun masyarakat Baduy. Kemudian, baju putih berlengan panjang tanpa kerah disebut jamang sangsang.
Berikutnya, beubeur merupakan ikat pinggang berupa selendang kecil. Sedangkan, Samping aros merupakan sarung warna nila bergaris putih yang dipakai sebatas dengkul.
Jokowi saat Pidato Kenegaraan. Foto: Dok. Agus Suparto
Sementara itu, Presiden Jokowi tampak mengenakan pakaian adat Suku Baduy berwarna hitam-hitam dengan lencana Merah Putih di dada sebelah kiri. Ia juga mengenakan udeng kepala berwarna biru, sendal berwarna hitam, lengkap dengan tas rajut berwarna cokelat dan juga masker berwarna hitam.
ADVERTISEMENT
Adapun, menurut Kantor Staf Presiden, Presiden Jokowi memilih baju adat Suku Baduy untuk menghormati budaya suku tersebut.
"Presiden @jokowi memilih menggunakan pakaian adat suku Baduy sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada keluhuran nilai2 adat dan budaya Suku Baduy," tulisnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)