Ini Gaya Traveling Wisatawan Indonesia Sepanjang 2022: Destinasi hingga Durasi

10 Desember 2022 15:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveler di bandara menggunakan masker Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler di bandara menggunakan masker Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tahun 2022 tak hanya disebut sebagai momen kebangkitan bagi sektor pariwisata pasca-pandemi. Kembali pulihnya industri perjalanan juga diwarnai dengan gaya traveling wisatawan yang berubah-ubah mengikuti dinamika yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengungkap pola traveling wisatawan di sepanjang tahun 2022, Pegipegi mensurvei lebih dari 450 pelanggan yang tersebar di wilayah Indonesia dalam rentang waktu mulai dari 2-25 November 2022.
"Pegipegi Travel Report 2022 menunjukkan sejumlah temuan menarik seputar pola traveling masyarakat sepanjang tahun ini," ujar Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja, seperti dikutip dari keterangan resminya.
Lalu, seperti apa pola traveling wisatawan Indonesia sepanjang 2022. Berikut ulasannya.

Pola Traveling Wisatawan Indonesia Sepanjang 2022

49 Persen Responden Traveling Lebih dari Lima Kali

Ilustrasi sepatu buat traveling. Foto: Olena Yakobchuk/Shutterstock
Di tahun 2022, sebanyak 49 persen responden telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali. Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2-5 kali. Di dalam survei, juga terlihat durasi perjalanan traveling yang paling banyak diminati wisatawan Indonesia sepanjang tahun 2022. Dari seluruh responden, 62 persen melakukan traveling selama 1-3 hari dan 26 persen lainnya sekitar 4-7 hari.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data tersebut, artinya masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu relatif pendek untuk perjalanan mereka, yang sebagian besar memilih bepergian pada saat weekend.
Masih di tahun 2022, sekitar total hampir 60 persen responden memilih bepergian ke luar kota. Sedangkan total 37 persen responden lainnya memutuskan tetap traveling di dalam kota -tempat tinggal-. Sementara responden lainnya memilih traveling ke luar negeri.
Dalam melakukan perjalanan, 42 persen responden bepergian bersama keluarganya. Sedangkan sekitar 25 persen responden memilih traveling bersama pasangan dan 18,6 persen lainnya melakukan solo traveling. Sementara hampir 15 persen responden memilih bepergian dengan teman-temannya.

Preferensi Utama saat Traveling

Ilustrasi traveler sedang melakukan perjalanan mewah Foto: Shutter Stock
Sekitar 61 persen responden melakukan traveling untuk mengisi waktu liburan. Sedangkan 20 persen responden untuk urusan bisnis atau pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Lalu, disusul keperluan silaturahmi mengunjungi keluarga atau teman sebesar 11 persen serta sisanya untuk menjalani agenda atau keperluan khusus.
Ada dua preferensi utama responden ketika traveling. Sebanyak 71 persen responden melakukan traveling karena ingin menikmati momen healing atau refreshing dengan menemukan suasana baru, sedangkan 59 persen responden traveling demi menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

Perencanaan dan Durasi Traveling

Ilustrasi itinerary. Foto: Shutter Stock
Selain preferensi, wisatwan Indonesia ternyata memiliki perencanaan dan durasi traveling yang berbeda-beda.
Sekitar 27 persen responden merencanakan perjalanan sekitar 3-7 hari sebelum keberangkatan. Disusul hampir 24 persen responden merencanakan perjalanan 1-2 minggu sebelum keberangkatan.
Sementara itu, 23 persen responden lainnya memilih merencanakan perjalanannya dalam waktu 1-3 hari.
Meski demikian, mayoritas responden sepakat mengutamakan pencarian referensi harga hotel dan tiket transportasi (sebesar 85 persen), serta variasi tempat wisata dan kuliner di destinasi tujuan (sebesar 67 persen) dalam perencanaan traveling.
ADVERTISEMENT
Temuan tersebut memperlihatkan keterkaitan perencanaan terhadap durasi traveling masyarakat yang cenderung singkat dengan intensitas banyak.
Selain itu, masyarakat Indonesia cukup sensitif dengan harga tiket transportasi dan akomodasi sehingga menjadikan keduanya sebagai bahan pertimbangan utama untuk traveling.
Dalam melakukan pemesanan untuk perjalanan, pemesanan melalui Online Travel Agent (OTA) diminati oleh 87 persen responden survei.
Di sisi lain, sekitar 38 persen responden juga mengandalkan aplikasi atau situs resmi hotel dan penyedia layanan perjalanan lainnya untuk kebutuhan traveling mereka.
“Kehadiran OTA diminati masyarakat Indonesia karena menawarkan segudang kemudahan dalam melakukan traveling yang sesuai preferensi hanya dengan satu aplikasi. Proses yang ditawarkan pun cepat, sederhana, dan terjangkau –baik dari variasi produk, fitur, metode pembayaran hingga promo yang menguntungkan–,” papar Ryan.
ADVERTISEMENT

Alokasi Budget untuk Traveling

Ilustrasi bujet. Foto: Shutter Stock
Mayoritas responden atau sekitar 82 persen, mengalokasikan budget secara rinci untuk kebutuhan traveling.
Hal tersebut mencakup biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya. Adapun rentang alokasi budget yang dikeluarkan responden untuk satu kali perjalanan yaitu sekitar Rp 1-3 juta (sebesar 36 persen) dan Rp 3-5 juta (sebesar 25 persen).
Dengan dominannya rentang budget Rp 1 juta sampai Rp 5 juta, Pegipegi melihat fenomena frugal travel -yang salah satu prinsipnya bepergian dengan biaya minim- akan menjadi tren masa depan industri pariwisata.
Hal ini didukung dengan temuan sebelumnya dalam penelitian Pegipegi terhadap harga median hotel, di mana pengeluaran untuk akomodasi berkisar direntang Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu. Oleh karena itu, banyak layanan akomodasi yang menawarkan harga inap per malam di rentang tersebut.
ADVERTISEMENT

Fasilitas Akomodasi Favorit

Ilustrasi penginapan Foto: Shutter Stock
Pegipegi juga menemukan bahwa kamar yang nyaman, lokasi yang strategis serta pelayanan staf yang baik, merupakan tiga aspek utama yang diperhatikan wisatawan ketika menginap di hotel.
Disusul aspek lainnya, yakni harga terjangkau, AC dingin, akses Wi-Fi lancar, kamar mandi bersih, sarapan enak, parkiran luas, kasur nyaman, fasilitas lengkap, dan kolam renang tersedia.
Temuan ini berdasarkan pengolahan data internal Pegipegi terkait ulasan positif (dengan nilai di atas 8) yang diberikan para pengguna hotel bintang dua hingga bintang lima di destinasi populer, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bali, Semarang, dan Yogyakarta.
Periode ulasan yang diambil dalam dua bulan terakhir, yaitu 01 September sampai 21 November 2022.

Destinasi Domestik dan Internasional Populer

Ilustrasi wisatawan di Candi Borobudur. Foto: Kemenparekraf RI
Kemudian, berdasarkan data internal Pegipegi, destinasi domestik populer di tahun 2022 adalah Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
Tren destinasi domestik ini masih mirip dengan data Travel Report 2021 lantaran kota-kota ini memiliki beragam destinasi menarik dengan dukungan layanan akomodasi serta akses transportasi yang memadai dan bervariasi.
Di sisi lain, pulihnya kondisi dan fleksibilitas regulasi perjalanan pasca-pandemi di Indonesia membuat pola pergerakan perjalanan wisatawan menjadi lebih luas.
Sedangkan untuk destinasi internasional adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Australia. Perjalanan internasional mulai diminati masyarakat seiring dibukanya perbatasan sejumlah negara serta regulasi perjalanan yang semakin fleksibel untuk para turis.
“Temuan-temuan ini menunjukkan antusiasme traveling masyarakat masih tinggi. Oleh karena itu, untuk mendukung antusiasme sekaligus menyambut akhir tahun 2022, Pegipegi menghadirkan program Pegipegi Time 12.12 dengan menawarkan harga spesial mulai dari Rp 120 ribu untuk pemesanan hotel, tiket pesawat, tiket kereta api, serta tiket bus dan travel, baik untuk perjalanan domestik maupun internasional,” pungkas Ryan.
ADVERTISEMENT