Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
InJourney Tata Ulang Kawasan Borobudur Menuju Destinasi Kelas Dunia
18 September 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 4 menitHolding BUMN sektor aviasi dan pariwisata , PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur , Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) melakukan re-master plan atau penataan ulang kawasan Borobudur .
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, mengatakan penataan ini dilakukan untuk mewujudkan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.
“Penataan ulang Borobudur bukan hanya tentang memperbaiki secara fisik, namun juga tentang memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, kami berkomitmen untuk menjaga Borobudur agar tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman,” ujar Maya.
Maya mengatakan, penataan ulang akan membuat kawasan Borobudur tidak hanya dilihat sebagai peninggalan masa lalu, tetapi juga sebagai simbol inovasi perkembangan pariwisata berkelas dunia.
Terlebih, Candi Borobudur merupakan salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dicanangkan sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia. Hal ini sejalan dengan komitmen InJourney dalam membangun destinasi yang inklusif.
“Melalui program re-masterplan dan revitalisasi yang dilakukan, Borobudur tidak hanya berfokus untuk mempertahankan posisinya sebagai monumen Buddha terbesar di dunia, tetapi juga untuk menjadi pusat spiritual, edukasi, dan budaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” jelas Maya.
Dalam penataan ulang kawasan Borobudur, InJourney melalui IDM mengedepankan 4 pilar yakni spiritual, konservasi, pendidikan, dan pariwisata.
Pada pilar spiritual dilakukan penataan ruang, fasilitas dan pengembangan kegiatan spiritual. Untuk pilar ini, InJourney melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau dan lanskap sebagai outdoor venue untuk kegiatan studi spiritual beserta fasilitas pendukungnya.
Sedangkan pilar konservasi, InJourney melakukan preservasi situs warisan budaya dan revitalisasi ruang terbuka hijau. Begitu juga lanskap untuk fungsi penyangga pelestarian situs dan melakukan pengaturan alur kunjungan wisatawan dan kuota naik ke candi.
Lebih lanjut, di pilar pendidikan penataan berupa pengembangan ruang, fasilitas interpretasi dan edukasi. Sementara pariwisata adalah dengan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Beberapa proyek strategis dilakukan InJourney antara lain dengan berfokus pada penataan Zona 2 dengan strategi yang mencakup penambahan area hijau melalui aforestasi. Salah satu fokus utama dari rencana ini adalah pendirian Borobudur Spiritual Sanctuary, sebuah pusat yang dirancang untuk meditasi, pendidikan, dan pelestarian nilai-nilai spiritual.
Dengan fasilitas ini, Borobudur akan menjadi ruang bagi pengunjung untuk tidak hanya mengagumi keindahan fisiknya, tetapi juga untuk merasakan kekuatan spiritual yang tersimpan di dalamnya.
Direktur Utama IDM, Febrina Intan menambahkan, dalam pengembangan Zona 2 IDM juga dibuat dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan.
“Kami mengembalikan koefisien dasar bangunan (KDB) di area Candi Borobudur di bawah angka empat persen sebagaimana direkomendasikan oleh UNESCO, untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan nyaman. Ruang terbuka hijau ini tidak hanya akan mempercantik kawasan, tetapi juga memberikan area untuk kontemplasi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana alam yang tenang di sekitar candi,” ujar Febrina.
Menurutnya, fasilitas-fasilitas baru seperti taman lanskap, museum, dan Kampung Seni Borobudur akan menambah daya tarik Borobudur sebagai pusat seni dan budaya. Pengunjung akan dapat merasakan pengalaman yang lebih beragam, mulai dari pertunjukan seni hingga ruang untuk beristirahat yang nyaman.
“Semua ini dihadirkan untuk memastikan bahwa setiap kunjungan akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan menjadikan Borobudur sebagai destinasi kelas dunia,” ujarnya.
Kampung Seni Borobudur dibangun di area seluas 10,74 hektar dan dirancang untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dengan berbagai fasilitas yang modern. Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang untuk menjadi destinasi wisata yang menarik dengan fasilitas yang lebih baik dan akses yang mudah bagi wisatawan.
IDM juga berkomitmen untuk mendukung para pedagang dalam proses adaptasi, termasuk melalui program-program pelatihan dan pemberdayaan menggandeng lebih banyak mitra.
Tingkatkan Konektivitas untuk Wisatawan Internasional
Selain itu, untuk memperkuat posisi Borobudur sebagai destinasi kelas dunia, InJourney juga melakukan peningkatan konektivitas internasional. Salah satunya, kerja sama dengan maskapai seperti Thai Airways, yang telah menjalin MoU dengan InJourney, memungkinkan adanya penerbangan langsung dari Bangkok ke Yogyakarta.
Hal ini akan membuka akses lebih luas bagi wisatawan internasional, khususnya dari Asia Tenggara, untuk datang dan menikmati keajaiban Borobudur.
Saat ini jumlah kunjungan Candi Borobudur pada peak season sebesar 1,4 juta baik wisatawan domestik dan mancanegara. Dari jumlah tersebut, 10 persennya merupakan kunjungan dari wisatawan mancanegara.
Dengan jumlah yang sangat potensial ini dan dengan dibukanya konektivitas udara antara Thailand via Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), ditargetkan terdapat kenaikan kunjungan Borobudur dari wisatawan mancanegara sebesar 5 kali lipat ke depannya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio