Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Italia Punya Air Terjun Tertinggi di Dunia yang Buatan Manusia
9 Januari 2019 21:09 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Di kota Terni, tepatnya di wilayah Umbria, Italia , terdapat air terjun dengan tiga tingkat yang sangat indah. Adalah Cascata delle Marmore atau yang dikenal dengan Air Terjun Marmore yang nampak indah serta memiliki sejarah menarik di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Cascata delle Marmore merupakan air terjun buatan manusia yang dibuat pada Zaman Romawi Kuno. Dilansir Amusing Planet, air terjun ini pernah menjadi bagian dari 'Grand Tour', yaitu sebuah tradisi perjalanan Eropa pada abad ke-17 dan 18 yang dilakukan oleh para pemuda Eropa kelas atas untuk mencari karya seni, budaya, dan juga akar peradaban Barat.
Sekitar 2.200 tahun lalu, tidak ada air terjun di daerah ini. Sungai Velino yang terletak di mana air terjun berada, memiliki aliran air yang berbeda dan berakhir di rawa-rawa di sekitar lembah Rieti.
Karena kualitas airnya yang buruk di rawa-rawa tersebut menimbulkan berbagai penyakit, sehingga Konsul Romawi, yaitu Manius Curius Dentatus memerintahkan untuk membangun sebuah kanal yang dikenal sebagai Curiano Trench. Kanal itu dibangun pada tahun 271 SM dengan mengarahkan air tersebut ke tebing di sekitar Marmore dan menciptakan sebuah air terjun .
ADVERTISEMENT
Namun, hal ini tidak berjalan seperti yang diharapkan. Sebab, Lembah Reiti terus mengalami banjir, bahkan ketika debit air yang tinggi di Sungai Velino juga membanjiri lembah Terni di mana air dialihkan. Kanal buatan manusia dan banjir yang diakibatkannya menjadi sumber perselisihan yang panjang antara penduduk Terni dan lembah Reiti.
Masalah antara kedua kota itu membuat Senat Romawi terpaksa ikut turun tangan pada tahun 54 SM. Namun, masalah tetap tidak terpecahkan selama berabad-abad.
Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi dan kurangnya pemeliharaan saluran Curiano, menyebabkan dasar saluran menumpuk lumpur dan lembah Reiti kembali mengalami kebanjiran.
Baru pada abad ke-15 Paus Gregorius XII memerintahkan pembangunan kanal baru untuk memulihkan aliran aslinya. Perbaikan lebih lanjut dilakukan oleh Paus Paulus III pada pertengahan abad ke-16 dengan memasang katup pengatur untuk mengendalikan aliran air.
Dan pada akhir abad ke-18 atas instruksi Paus Pius VI, arsitektur Andrea Vici ikut memperbaiki air terjun tersebut dan mampu menyelesaikan sebagian besar masalah banjir ini.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hal tersebut membuat Air Terjun Marmore menjadi tidak tersentuh selama 200 tahun terakhir. Dan kini Air Terjun Marmore menjadi pembangkit listrik tenaga air di Sungai Velino.
Debit air dilepaskan dua kali sehari, satu jam setiap kali, yaitu antara pukul 12.00 dan 13.00 waktu setempat dan sekali lagi antara pukul 16.00 dan 17.00 waktu setempat. Selama liburan, debit air ditambah atau diperbesar agar aliran airnya yang deras dapat dinikmati para wisatawan.
Air Terjun Marmore memiliki ketinggian total 165 meter dan menjadikannya sebagai air terjun buatan tertinggi di dunia. Dari tiga bagiannya, bagian atas adalah yang tertinggi yang memiliki tinggi sekitar 83 meter.
ADVERTISEMENT
Tertarik untuk berkunjung?