Heritage - Travel Guide

Itinerary Perjalanan ke Singkawang Selama 3 Hari 2 Malam

25 Januari 2020 10:32 WIB
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
itenerary perjalanan ke Singkawang
 Foto: Andri Firdiansyah Arifin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
itenerary perjalanan ke Singkawang Foto: Andri Firdiansyah Arifin/kumparan
ADVERTISEMENT
Lampion, angpao, dupa, dan barongsai dengan kostum serba merah, menjadi warna dan pernak-pernik yang menghiasi kota pecinan di seluruh Indonesia sepanjang bulan Februari. Kemeriahan itu merupakan dalam rangka menyemarakkan perayaan Cap Go Meh.
ADVERTISEMENT
Cap Go Meh, dalam istilah China dikenal sebagai Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan, telah menjadi pesta rakyat yang istimewa bagi warga Tionghoa di seluruh dunia. Dirayakan hari ke-15 setelah Imlek atau Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh menjadi perayaan yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia, baik keturunan Tionghoa maupun tidak.
Perayaan Cap Go Meh awalnya dirayakan sebagai penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yaitu dewa yang dianggap sebagai dewa tertinggi di langit oleh Dinasti Han (206 SM - 221 M).
Bandara Supadio di Pontianak Foto: Shutterstock
Sebelum berangkat ke Singkawang, terlebih dahulu persiapkan segala macam administrasi, mulai dari tiket pesawat, akomodasi hotel dan transportasi selama di Singkawang, hingga tiket menyaksikan festival Cap Go Meh, jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Singkawang.
ADVERTISEMENT
Jumat, 7 Februari 2020 kamu bisa memulai penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta pukul 05.50 WIB menggunakan pesawat terbang menuju Bandara Supadio Pontianak. Kenapa hanya sampai Pontianak? Hal itu lantaran sampai saat ini Singkawang belum memiliki Bandara sendiri, sehingga wisatawan yang ingin berkunjung ke sana harus melakukan penerbangan ke Pontianak lebih dulu.
Setibanya di Pontianak pukul 07.20 WIB, kamu akan melanjutkan perjalanan ke Kota Singkawang, Kalimantan Barat, menggunakan taxi (sebutan warga lokal untuk bus di Kalimantan) selama kurang lebih 5 jam. Sebelum berangkat ke Singkawang, kamu bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata menarik yang ada di Pontianak.
Tugu Khatulistiwa di Pontianak Foto: shutterstock
Salah satunya adalah Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument yang merupakan ikon Pontianak. Tugu Khatulistiwa berlokasi sekitar 20 kilometer dari Kota Pontianak. Monumen yang berada di pinggir Sungai Kapuas ini menandakan Pontianak sebagai satu-satunya kota yang tepat dilintasi garis ekuator.
ADVERTISEMENT
Dari 12 negara yang dilintasi garis khatulistiwa di dunia, hanya Pontianak yang persis terpisah di belahan bumi utara dan Selatan. Menariknya, pada pukul 12.00 WITA pengunjung akan menyaksikan fenomena alam di mana bayangan tubuh tidak akan terlihat.
Setelah menyaksikan keunikan Tugu Khatulistiwa tanpa bayangan, selanjutnya beristirahat di hotel yang berlokasi tidak jauh dari perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Namun, Staff Ekonomi Kreatif Singkawang, Norman, mengatakan bahwa para pengunjung Cap Go Meh dapat membawa tenda untuk menginap selama di Singkawang.
Festival Cap Go Meh di Singkawang Foto: Shitterstock
Hal itu lantaran hotel dan homestay yang berada di Singkawang dipastikan sudah penuh dan mahal. Tidak hanya itu, Norman juga mengatakan pengunjung diharapkan menyewa mobil selama berada di Singkawang, mengingat sulitnya mendapat transportasi selama festival berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau ke Singkawang, bawa tenda ajalah, itu yang terbaik. Bawa tenda aja. Sewa mobil satu yang besar, sewa mobil, semua aktivitas dalam mobil itu. Karena kalau pun mengambil kamar, kalau pada waktu itu harganya juga pasti tinggi," kata Norman saat dihubungi kumparan.
Hari Kedua 8 Februari 2020
Perayaan festival Cap Go Meh Singkawang Foto: Shutterstock
Tibalah di hari yang ditunggu-tunggu. Pukul 05.00 WITA kamu dapat memulai perjalanan dar tempat menginap menuju lokasi Festival Cap Go Meh. Untuk dapat menyaksikan perayaan itu, kamu dapat dapat memperoleh tiket seharga tiket Rp 200 ribu. Parade Tatung, Sin Khiau, dan budaya multi etnis pada 8 Februari 2020 nanti bermula di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat menuju Jalan Budi Utomo, Jalan Setia Budi, Jalan Sejahtera, Jalan Niaga dan berakhir di Jalan Stasiun.
ADVERTISEMENT
Dalam atraksi itu, para tatung akan melakukan atraksi menaiki tangga yang tersusun dari pedang yang sudah diasah, menusuk perut dan pipi yang ditusuk dengan tombak. Atraksi itu dilakukan sebagai tanda ilmu tinggi yang dimiliki Tatung. Selain itu, acara Cap Go Meh di Singkawang, disebut-sebut sebagai salah satu pertunjukkan Cap Go Meh termegah se-Asia.
Ilustrasi wisatawan yang sedang liburan Foto: Shutterstock
Namun, Sebelum menyaksikan festival Cap Go Meh, kamu harus mempersiapkan perlengkapan yang wajib dibawa saat menyaksikan festival tersebut. Karena cuaca Kalimantan Barat terkenal panas dan acara tersebut akan dikunjungi banyak pengunjung, alangkah baiknya kamu mengenakan kaos, topi, sepatu olahraga, kaca mata, dan menggunakan tas ransel.
Vihara Tri Dharma Bumi atau yang sering disebut Tua Pek Kong Foto: Shutterstock
Setelah menyaksikan festival Cap Go Meh, selanjutnya kita melakukan city tour mengunjungi vihara tertua di Singkawang, yaitu Vihara Tua Pek Kong. Vihara Tri Dharma Bumi atau yang sering disebut Tua Pek Kong, dulunya merupakan tempat persinggahan dan ibadah bagi orang Tionghoa yang bekerja sebagai penambang emas di daerah Bengkayang.
ADVERTISEMENT
Vihara yang sudah berdiri sejak tahun 1878 ini merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Di klenteng ini, ratusan para tatung sering datang melakukan ritual di depan altar sambil membunyikan lonceng untuk memohon berkat.
Hari Ketiga 9 Februari 2020
Rumah Radakng di Pontianak, Kalimantan Barat Foto: Shutterstock
Puas beristirahat setelah menyaksikan Cap Go Meh, selanjutnya kamu dapat City Tour di kota Pontianak, sebelum akhirnya kembali ke Jakarta pada malam hari. Salah satu tempat wisata yang wajib kamu singgahi ketika berada di Pontianak adalah Rumah Radakng alias Rumah Panjang.
Berlokasi di Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Rumah Radakng merupakan pemukiman masyarakat Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat. Rumah yang hampir 100 persen terbuat dari bahan kayu ini memiliki panjang sekitar 180 meter dan dihuni sekitar 35 kepala keluarga.
Kondisi wisata budaya di Rumah Radakng alias Rumah Panjang di Desa Saham, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Menurut warga sekitar, tempat tersebut merupakan satu-satunya rumah panggung yang memiliki panjang hampir 200 meter dan berusia sekitar 144 tahun. Sementara itu, untuk sampai ke rumah Radakng, kamu harus menempuh perjalanan sekitar 4-5 jam dari kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanan menuju pemukiman tersebut, kamu akan melihat Sungai kapuas, Kampung Beting, hingga suasana perkotaan di Pontianak. Belum ada transportasi umum untuk bisa sampai langsung ke rumah Radakng yang berada di Desa Saham.
Acara Altar Ritual dan Pelelangan di Singkawang Foto: Shitterstock
Jika kamu masih ingin menjelajahi wisata di Singkawang, kamu dapat menghadiri kamu dapat menyaksikan acara Altar Ritual dan Pelelangan yang digelar oleh Panitia perayaan imlek 2571 pada hari terakhir kamu di Singkawang.
Setelah melakukan perjalanan, saatnya kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang dari Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten