Jadi Kebiasaan Bapak-bapak, Ini Asal Usul Gulung Baju hingga Perut Terlihat

29 April 2023 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria menggulung bajunya ke atas. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pria menggulung bajunya ke atas. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang sering melihat bapak-bapak di pinggir jalan yang menggulung baju bagian perut hingga perutnya terlihat? Biasanya itu terjadi saat siang hari dan udara sedang panas-panasnya.
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu kebiasaan itu ternyata tidak hanya dilakukan oleh bapak-bapak di Indonesia saja? Di China ternyata kebiasaan itu juga dilakukan, lho.
Jadi begini ceritanya, pada 1990-an selama bulan Juli dan Agustus, sebagian besar wilayah China mengalami cuaca panas yang sangat menyengat.
Dilansir Transparent, karena cuaca yang begitu panas, maka orang China menemukan cara untuk menghadapi hal tersebut. Layaknya peragaan busana, mereka menggulung baju mereka hingga seperti bikini.
Pria menggulung bajunya ke atas. Foto: Shutter Stock
Kebiasaan ini biasanya disebut sebagai Bǎng Yé (膀爷) atau artinya mengekspos kakek terlepas dari usia orang yang melakukannya.
Bagaimana biasanya mereka melakukannya? Ketika suhu terlalu panas, pria cukup menggulung bagian bawah baju mereka untuk memperlihatkan bagian tengah dan perutnya.
Saat berkeringat, para pria menggunakan penutup bawah baju untuk mengipas supaya bisa menghasilkan udara dingin di atas perut yang terbuka.
ADVERTISEMENT
Cara ini dinilai sangat efektif jika dilakukannya setelah makan, karena sebagian besar darah di tubuh akan mengalir ke perut saat mencerna. Akibatnya, pria China dari segala usia mengatakan bahwa cara ini merupakan hal yang keren.
Ilustrasi cuaca panas. Foto: Miguel MEDINA / AFP
Namun ternyata, selama beberapa tahun terakhir, Beijing, Shanghai, dan kota-kota besar China lainnya telah berusaha menghentikan pria China untuk memperlihatkan perutnya.
Banyak kampanye telah dilakukan untuk menyamakan perilaku bang ye dengan status yang lebih rendah, tetapi sulit untuk menyampaikan ketika semua lapisan masyarakat melakukannya.
Banyak yang bahkan datang untuk membela kebiasaan bang ye, dan mengklaimnya sebagai kekhasan budaya yang tidak merugikan siapa pun. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa hal tersebut tampaknya hanya menyinggung para fashionista dan orang asing.
ADVERTISEMENT