Jadi Mega Terminal Baru, Singapura Bakal Bangun T5 Bandara Changi Mulai 2025

10 September 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana bandara Changi di Singapura. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana bandara Changi di Singapura. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Singapura akan mulai pembangunan mega terminal baru di Bandara Changi pada paruh pertama 2025 mendatang. Pembangunan terminal baru ini bertujuan untuk meningkatkan lebih dari setengah kapasitas penanganan penumpang tahunan hub penerbangan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Bangkok Post, Terminal 5 yang baru nanti akan menambah kapasitas untuk 50 juta penumpang per tahun. Terminal yang direncanakan mulai beroperasi pada 2030 mendatang tersebut akan membantu melayani penerbangan dari yang sebelumnya 10 tujuan, menjadi 200 tujuan.
"Kami akan memulai pembangunan T5 pada paruh pertama tahun depan," kata Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong.
Bandara Changi Singapura hadirkan suasana baru di Terminal 2. Foto: Dok. Bandara Changi Singapura
Bandara Changi merupakan bandara tersibuk di Asia Tenggara yang melayani hampir 60 juta penumpang tahun 2023 lalu, ketika perjalanan internasional mulai pulih dari COVID-19. Sedangkan pada paruh pertama tahun 2024, lalu lintas penumpang di Bandara Changi kembali hampir ke 100 persen dari tingkat sebelum pandemi.
Namun, kota-kota lain juga telah menambah kapasitas dalam upaya untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dari pasar global yang sedang berkembang untuk perjalanan udara.
ADVERTISEMENT
Menurut Airports Council International yang berpusat di Montreal, lalu lintas penumpang global diperkirakan akan berlipat ganda pada 2042 mendatang, menjadi hampir 20 miliar penumpang.
"Beberapa telah mengumumkan rencana untuk mega bandara yang dapat menangani lebih dari 100 juta penumpang per tahun. Jadi, mereka mempersempit kesenjangan dengan Singapura," kata Wong.
Sementara itu, Vietnam juga kini tengah membangun bandara baru didekat Kota Ho Chi Minh yang dirancang untuk melayani lebih dari 100 juta penumpang. Di sisi lain, Hong Kong juga menghabiskan lebih dari 8 miliar dolar untuk memperluas hub internasionalnya.