Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Jadi Salah Satu Ikon, Ini Arti Simbol Jempol Kejepit di Meriam Si Jagur Kota Tua
27 Juni 2020 7:31 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu yang menarik dari monumen di Kota Tua adalah Meriam si Jagur peninggalan Portugis yang berada di halaman Museum Fatahillah. Si Jagur dikenal karena hiasan jempol yang dijepit jari tengah dan jari telunjuk.
Di berbagai daerah, posisi jari seperti itu, dianggap tak senonoh, bahkan porno. Ternyata, meskipun dianggap negatif, simbol jari tengah pada meriam si Jagur, punya makna berbeda.
Dilansir Antara, dalam tur virtual "Landmark Ikonik Jakarta" bersama Atourin, pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta , Selma Isnaini, mengatakan bahwa simbol jempol kejepit tersebut memiliki arti keberuntungan.
"Simbol jempol kejepit itu sering dianggap tidak sopan, padahal artinya adalah 'fico' atau keberuntungan," kata Selma.
Meriam si Jagur sendiri merupakan gabungan dari 16 meriam kecil yang berhasil direbut oleh Belanda saat menang pertempuran di Malaka. Meriam-meriam tersebut dilebur menjadi satu dan bernama eriam si Jagur yang berukuran besar.
ADVERTISEMENT
Menurut Selma, ada takhayul ketika meriam si Jagur baru ditemukan. Orang-orang percaya bahwa meriam ini bisa membantu perempuan yang ingin segera mengandung.
"Ada takhayul, kalau perempuan ingin punya anak duduk di atas meriam akan segera hamil," ujar Selma.
Orang-orang pun berbondong-bondong duduk di atasnya, sehingga kini meriam si Jagur diberi pagar, serta dijadikan lebih tinggi agar tak ada orang yang menaikinya. Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Meriam si Jagur dibuat di Makau , China, oleh orang Portugis bernama Manoel Tavares Bocarro. Meriam ini diletakkan di benteng St jago de Barra di Makau, sehingga muncullah julukan Si Jagur.
Meriam si Jagur dipindahkan dari Makau ke Malaka saat Portugis berkuasa pada awal abad ke-16. Lalu, meriam itu dibawa ke Batavia oleh Belanda, setelah berhasil mengalahkan Portugis pada 1641.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: