Jelang Olimpiade Tokyo, Jepang Berencana Buka Pintu untuk Wisatawan Tahun 2021

7 Oktober 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga mengenakan masker saat memotret bunga sakura yang mekar di Taman Nasional Shinjuku Gyoen di Tokyo, Jepang, (11/3/2020). Foto: REUTERS/Edgard Garrido
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga mengenakan masker saat memotret bunga sakura yang mekar di Taman Nasional Shinjuku Gyoen di Tokyo, Jepang, (11/3/2020). Foto: REUTERS/Edgard Garrido
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jepang menjadi negara yang masih menutup diri rapat-rapat untuk wisatawan asing selama lebih dari enam bulan. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Meski ada pelonggaran bagi warga negara asing untuk berkunjung mulai bulan Oktober 2020, kesempatan ini hanya berlaku untuk keperluan yang mendesak, seperti layanan medis, kegiatan kebudayaan, atau kegiatan pendidikan. Kegiatan di luar ketiga itu, tidak terkecuali untuk wisata, masih dilarang.
Meski begitu, Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk mencabut larangan masuk wisatawan asing ke negaranya. Hal tersebut terkait dengan parhelatan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo yang diundur hingga pertengahan 2021 mendatang.
Warga antusias rmelihat obor Olimpiade 2020 yang dipajang di luar Stasiun Kereta Api Fukushima, Jepang (24/3). Foto: Kyodo via REUTERS
Event besar ini seharusnya mendatangkan banyak pengunjung dari luar negeri. Namun, belum lama ini Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan cara yang tepat untuk menjaga negaranya tetap bebas COVID-19 sembari menerima kembali kunjungan wisatawan asing.
Dilansir Sora News 24, para pejabat Negeri Sakura itu berencana untuk mengatur penanggulangan COVID-19 bagi wisatawan asing pada Januari 2021. Setelah langkah-langkah keamanan itu diterapkan, Pemerintah Jepang berencana mencabut larangan kunjungan bagi wisatawan asing sebagai uji coba mulai April 2021.
ADVERTISEMENT
Namun, pemerintah akan terus mengawasi situasi pandemi di Jepang dan luar negeri. Saat ini Jepang sedang menggali ide untuk membuat peta manajemen kesehatan dan "pusat demam" khusus bagi wisatawan asing.
Wisatawan asing yang ingin mengunjungi Jepang akan diminta untuk mengunduh aplikasi manajemen kesehatan, dan akan diwajibkan untuk mendapatkan sertifikat tes negatif COVID-19 sebelum keberangkatan. Jika wisatawan asing tersebut terbukti positif virus corona setelah memasuki Jepang, mereka akan diminta untuk mengambil asuransi kesehatan swasta.
ilustrasi dunia hiburan malam di Jepang Foto: shutter stock
Mereka yang dinyatakan negatif pada saat kedatangan tidak akan diminta untuk karantina. Tapi mereka perlu melaporkan status kesehatan mereka melalui aplikasi selama 14 hari setelah memasuki Jepang.
Wisatawan tidak dirawat di bawah sistem perawatan kesehatan Jepang. Jepang berencana mendirikan "Pusat Dukungan Konsultasi Kesehatan Demam" yang dikhususkan untuk pengunjung dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Mothership.sg, pusat kesehatan itu terpisah dari sistem perawatan kesehatan Jepang untuk menghindari beban yang berlebih. Pusat Kesehatan ini kemungkinan besar akan didirikan di Tokyo, di mana kota tuan rumah Olimpiade.
Ilustrasi solo traveling ke Jepang Foto: Shutter Stock
Saat ini, Jepang berpegang teguh pada prinsip untuk menolak masuk warga dari 159 negara dan wilayah, terkecuali untuk pelancong bisnis.
Juru bicara Pemerintah Jepang menyebut, akan mempertahankan langkah-langkah penangan wisatawan asing, bahkan setelah Olimpiade Tokyo berakhir. Hal ini diharapkan dapat membantu pemulihan permintaan pariwisata dari luar negeri.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).