Jembatan Suspensi Tertua di Dunia Ada di Kediri, Lebih Tua dari Brooklyn

27 September 2022 7:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jembatan tua di Kediri. Foto: Premybimbim/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jembatan tua di Kediri. Foto: Premybimbim/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Traveler tentu sudah tidak asing lagi dengan Jembatan Brooklyn di Amerika Serikat (AS). Dibangun tahun 1883, jembatan yang melintang sepanjang Sungai East itu, disebut sebagai salah satu jembatan suspensi tertua di dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan Jembatan Brooklyn, jembatan di Kediri, Jawa Timur, ini justru memiliki usia lebih tua. Jembatan Brawijaya lama atau yang dikenal Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri, ini menjadi jembatan suspensi tertua di dunia.
Seseorang bermain ski di trotoar pejalan kaki Jembatan Brooklyn saat badai Nor'easter di Manhattan, New York City, AS, Sabtu (29/1/2022). Foto: Caitlin Ochs/REUTERS
Diresmikan pada Maret 1869, Jembatan Brawijaya lama atau jembatan lama adalah jembatan dengan konstruksi besi tertua di Indonesia.
Dilansir laman resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jembatan lama Brawijaya ini memiliki usia jauh di atas Jembatan Brooklyn di AS. Jembatan Brooklyn rampung dibangun pada tahun 1883, sementara jembatan lama Brawijaya selesai dibangun pada tahun 1869.
Ilustrasi jembatan tua di Kediri. Foto: Okpri Abdhu/Shutterstock
Jembatan lama dibangun oleh seorang insinyur Belanda bernama Sytze Westerbaan Muurling, pada tahun 1836. Jembatan sepanjang 160 meter dan lebar 5,8 meter ini dibangun dengan teknologi canggih pada masanya.
ADVERTISEMENT
Hal itu pun tertuang di dalam buku Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek, di mana Pemerintah Kolonial Belanda meresmikannya sebagai jembatan jalan raya atau Groote Postweg pada 18 Maret 1869.

Jembatan Besi Pertama di Indonesia

Menurut sejarah, jembatan ini dibangun sebagai upaya Pemerintah Belanda, yaitu VOC untuk memulihkan perekonomian mereka.
Terlebih pasca-kekalahan mereka dalam perang Jawa pada tahun 1830. Untuk itu, dibentuklah wilayah residen-residen di Jawa sebagai bentuk ekspansi, salah satu residen yang dibentuk adalah di Kediri.
Kediri menjadi salah satu residen, karena wilayah ini dipandang memiliki potensi yang sangat besar. Selain wilayahnya yang subur, Kediri juga pernah menjadi pusat kerajaan terbesar.
Ilustrasi jembatan lama di Kediri. Foto: Arif Wahyudi/Shutterstock
Hanya saja, karena wilayah Kediri terbelah oleh Sungai Brantas, Pemerintah Belanda pun merasa perlu membangun sebuah jalan penghubung atau jembatan. Jembatan ini diharapkan dapat memudahkan pemulihan perekonomian mereka.
ADVERTISEMENT
Seorang penggagas dan penelusur kisah jembatan lama, Imam Mubarok, mengatakan untuk mewujudkan keinginan itu, maka dibangunlah jembatan tersebut. Konstruksi jembatan yang dibangun juga tidak serta merta terbuat dari besi.
“Pembangunan jembatan ini butuh waktu lama dan bertahap. Tidak langsung dibuat dengan konstruksi besi, namun dibuat dari konstruksi kayu terlebih dahulu (1835),” ujarnya.
Pemerintah Belanda pun berupaya, agar konstruksi jembatan ini pas dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Akhirnya seorang insinyur asal Belanda Sytze Westerbaan Muurling, membuat rancangan jembatan dengan konstruksi dari besi dan menjadikan jembatan lama sebagai jembatan besi pertama di Indonesia.

Jembatan yang Bantu Perekonomian Masyarakat Kediri

Sebagai penghubung antara wilayah barat dan timur Kota Kediri di masa lalu, jembatan ini digunakan sebagai sarana transportasi untuk memudahkan akses para pedagang.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya jembatan tersebut, para pedagang yang melintas tidak perlu menggunakan perahu untuk menyeberangi Sungai Brantas.
Bahkan, saat Belanda mengalami kekalahan pada tahun 1942, jembatan ini masih terus difungsikan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1948-2019.
Selain memudahkan para pedagang di masa lampau, berdirinya jembatan ini juga membantu perekonomian masyarakat Kediri dan sekitarnya.
Karena usianya yang terbilang sangat tua, jembatan lama akhirnya ditutup pada tahun 2019 oleh Pemkot Kediri. Adapun, fungsinya kemudian digantikan oleh Jembatan Brawijaya baru yang berdiri tepat di sebelahnya.
Selain itu, karena sejarahnya yang panjang, jembatan lama akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah daerah setempat. Selain menjadi saksi sejarah, jembatan ini juga membantu perekonomian masyarakat setempat dulu hingga sekarang.
ADVERTISEMENT