Jumlah Penumpang Pesawat di Dunia Anjlok 60 Persen Sepanjang 2020

7 Februari 2021 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bandara  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bandara Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menyatakan jumlah penumpang pesawat anjlok akibat adanya pandemi virus corona. Menurut data terbaru ICAO, jumlah penumpang pesawat di dunia turun hampir 60 persen sepanjang 2020.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman resminya, ICAO menyebut total penumpang domestik dan internasional mencapai 1,8 miliar pada 2020.
Puluhan pesawat Boeing 737 MAX yang dilarang terbang terlihat diparkir di Bandara Internasional Grant County di Moses Lake, Washington, AS, Selasa (17/11). Foto: Lindsey Wasson/REUTERS
Jumlah itu turun dari 60 persen atau 4,5 miliar penumpang, dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau 2019.
Menurunnya, menurunnya jumlah penumpang pesawat disebabkan adanya pembatasan perjalanan yang dilakukan di berbagai negara.
Lalu lintas penerbangan di tahun 2020 juga mengalami penurunan. Di mana penerbangan pada rute domestik turun hingga 50 persen, sedangkan internasional turun hingga 74 persen.

Industri Penerbangan Merugi Triliunan Rupiah

Dalam data tersebut, ICAO menyebutkan penurunan pendapatan maskapai global mencapai 370 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 5,1 triliun. Hal itu juga mengancam jutaan pekerjaan di seluruh dunia.
Ilustrasi kabin pesawat tanpa penumpang Foto: Shutter Stock
Secara keseluruhan, ICAO memperkirakan maskapai penerbangan di seluruh dunia kehilangan pendapatan hingga 391 miliar dolar AS atau Rp 5,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, selama setahun penuh hingga 31 Desember 2020, ICAO menemukan 51 persen lebih sedikit kursi penumpang yang ditawarkan oleh maskapai dibandingkan tahun 2019.
Ilustrasi penumpang wanita kecewa penerbangannya ditunda Foto: Unsplash/Arthur Edelman
Fakta itu menyedihkan, sebab 2020 dimulai dengan catatan optimis untuk sebagian besar maskapai penerbangan. Tetapi dengan waktu hanya dua bulan, virus telah membuat industri penerbangan terhenti.
Pada akhir Maret 2020, maskapai penerbangan melarang penerbangannya, dan dalam beberapa kasus, menangguhkan 100 persen atau seluruh penerbangannya.
April 2020 adalah titik nadir bagi industri penerbangan. Lalu lintas turun 92 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)