Jumlah Wisatawan di Labuan Bajo Turun 83 Persen pada 2020

2 Juni 2021 10:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perjalanan menuju Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perjalanan menuju Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mencatat jumlah kunjungan wisatawan di Labuan Bajo pada 2020. Jumlah kunjungan wisatawan di Labuan Bajo turun sebesar 83 persen selama 2020, dibanding periode sebelumnya yang mencapai 256.171 orang.
ADVERTISEMENT
"Pada 2019 jumlah wisatawan mencapai 156.171 orang, tetapi pada 2020 hanya mencapai 44.543 orang," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina, seperti dilansir Antara, Rabu (2/6).
Pink Beach di Labuan Bajo, NTT Foto: Dok. Kemenparekraf
Hal ini disampaikan berkaitan dengan promosi pariwisata Labuan Bajo melalui tarian kontemporer Animal Pop Komodo, yang digelar di MRT Bundaran HI Jakarta pada Minggu (30/5). Adapun, tarian tersebut untuk mengampanyekan tagar #rindulabuanbajo.
Tarian serta kampanye #rindulabuanbajo diharapkan bisa membuat wisatawan lebih banyak berkunjung ke satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) tersebut. Selain itu, wisatawan juga diharapkan dapat lebih mengenal Labuan Bajo, karena di sana tidak hanya wisata komodonya.
Pulau Komodo, NTT Foto: Shutter stock
Tak hanya itu, tarian ini juga diharapkan mampu mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
"Intinya dengan tanda pagar (tagar) #rindulabuanbajo kita ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Labuan Bajo tidak hanya Komodo, tapi 'beyond that' ada desa wisata, produk ekonomi kreatif, serta kuliner menarik. Sehingga Labuan Bajo memang untuk semua (kalangan) dan kalau ingin mendapatkan pengalaman wisata berkualitas datanglah ke Labuan Bajo," papar Shana.
Sandiaga Uno di Stasiun MRT Bundaran HI, Minggu (31/5). Foto: Dok. Kemenparekraf
#rindulabuanbajo sendiri dikampanyekan untuk mendengungkan nama Labuan Bajo, agar selalu diingat sebagai destinasi wisata yang harus dikunjungi setelah aktivitas pariwisata pulih kembali.
Selain itu, juga untuk mendorong Labuan Bajo sebagai lokasi event, serta mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia untuk produk UMKM Labuan Bajo Flores.
"Kampanye #rindulabuanbajo ini sekaligus untuk mengingatkan masyarakat terutama para wisatawan bahwa Labuan Bajo harus masuk dalam 'bucketlist kunjungan mereka begitu aktivitas pariwisata pulih kembali'," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)