Kaji Konsep Free COVID-19 Corridor di Bali, Cara Sandiaga Tarik Kunjungan Wisman

29 Januari 2021 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno mulai berkantor di Bali Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno mulai berkantor di Bali Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan pihaknya akan mengkaji konsep Free COVID-19 Corridor (FCC) untuk diterapkan di Bali. Inovasi pariwisata tersebut sebagai salah satu langkah Kemenparekraf mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya mendapat ide FCC dari teman-teman yakni ada program yang sudah berjalan di saudara-saudara kita yakni di Morowali, Sulawesi Tenggara," kata Sandiaga Uno usai melaksanakan rapat tertutup di Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali di Denpasar, Kamis (28/1) malam.
Dikutip dari Antara, Sandiaga Uno menyebut konsep FCC di Morowali, setiap bulannya menerima 5.000 tenaga kerja yang sudah divaksin masuk ke daerah setempat. Pola tersebut dinilai efektif diterapkan di Bali selama Free COVID-19 Corridor dijalankan.
"Kami akan mempelajari pola yang sama apakah mungkin diterapkan juga di Bali berkaitan dengan konsepnya Free COVID-19 Corridor tapi rencananya yang boleh masuk Bali yang sudah mendapatkan vaksin dari negara asalnya dan di sini dilakukan rapid antigen," ujar Sandiaga.
Ilustrasi Ubud Bali Foto: Shutter stock
"Saya akan mempelajari, jika ini sudah mendapatkan dukungan dari semua, mari kita dukung dalam bentuk pilot project mulainya seperti apa teman-teman di sini melakukan diskursus," imbuh Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno juga mengaku telah mengantongi dukungan Wagub Bali untuk menjalankan konsep FCC tersebut. Sehingga, ia berharap dapat menjadi motivasi untuk membangkitkan ekonomi Bali.
Menparekraf Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Bali. Foto: Kemenparekraf
Konsep ini juga bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja dan kebangkitan ekonomi Bali yang mengalami kontraksi hingga 12,28 persen. Ia menjelaskan bahwa konsep FCC, merupakan satu di antara tiga hal yang diusulkan dalam menyelamatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Kemudian, langkah kedua yang dilakukan dalam meningkat pariwisata adalah dengan program soft loan atau pinjaman lunak yang diusulkan sebesar Rp 9,9 triliun, sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional untuk membangkitkan lokomotif pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Upaya ketiga dengan program vaksin afirmasi, yakni agar Bali mendapatkan perhatian khusus untuk alokasi vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Ibaratnya anak yang sekarang dalam keadaan kurang sehat, selama ini menopang 55 persen pada pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," ujar Sandiaga.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat Diskusi Selasa Pariwisata. Foto: dok. Pemprov Bali.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengharapkan, pinjaman lunak untuk menyelamatkan lokomotif pariwisata, dan ekonomi kreatif di Bali dapat segera direalisasikan.
"Kami ingin bunganya bisa di bawah KUR (kredit usaha rakyat) pelaku pariwisata yang mendapatkan itu (pinjaman lunak-red) tentu harus memenuhi sejumlah kriteria seperti domisili di Bali standarnya berapa besar perusahaan yang dibantu," kata Oka.
Menurut dia, saat ini antara mengatasi COVID-19 dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi Bali menjadi dua hal yang harus dijaga keseimbangannya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).