Kakaban, Danau di Kalimantan Timur yang Jadi Rumah Jutaan Ubur-ubur

31 Juli 2020 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danau Kakaban, Kalimantan Timur Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Danau Kakaban, Kalimantan Timur Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, menawarkan banyak tempat wisata alam hingga wisata taman bawah laut dengam ragam flora dan fauna langka, seperti Danau Kakaban. Danau tersebut merupakan salah satu destinasi populer yang menjadi favorit para pelancong.
ADVERTISEMENT
Danau Kakaban menjadi spot favorit para pelancong untuk snorkeling. Danau Kakaban yang berada di Pulau Kakaban ini menyuguhkan pemandangan bawah airnya yang sangat menakjubkan karena dipenuhi berbagai macam spesies ubur-ubur cantik.
Danau ini merupakan merupakan habitat jutaan ubur-ubur mini yang tidak menyengat. Tepatnya terdapat empat spesies ubur-ubur yaitu, ubur-ubur bulan Aurelia aurita, ubur-ubur totol Mastigias cf Papua, ubur-ubur kotak Tripedalia cystophora, dan ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata. Mereka diduga terjebak ribuan tahun silam hingga akhirnya hidup tenang di pulau tersebut.
Mereka kini tidak memiliki sengat yang membahayakan manusia, lantaran sudah terlalu lama terperangkap di danau tersebut. Konon, kemampuan sengat mereka memudar seiring berjalannya waktu karena tidak adanya hewan predator yang mengancam mereka di danau tersebut.
ADVERTISEMENT
Jenis ubur-ubur terbanyak yang hidup di sana ialah ubur-ubur totol yang memiliki warna bening dengan kombinasi kuning kecoklatan. Pelancong langsung bisa menemukan mereka saat masuk ke dalam air beberapa meter saja.
Ilustrasi traveler berenang di Danau Kakaban di Pulau Derawan Foto: Shutter Stock
Danau Kakaban termasuk unik karena hanya dihuni spesies ubur-ubur saja. Untuk menjaga keberlangsungan hidup ubur-ubur, pelancong yang ingin snorkeling harus menaati beberapa aturan sebelum masuk ke dalam air.
Mereka dilarang menggunakan krim tabir surya agar air danau tidak tercemar. Kemudian, mereka juga tidak boleh langsung melompat ke air dan menggunakan kaki katak agar tidak melukai ubur-ubur.
Bagi pelancong yang hanya mengelilingi danau menggunakan perahu juga dilarang menangkap ubur-ubur yang muncul di permukaan danau. Tindakan tersebut dikhawatirkan bisa melukai atau bahkan membunuh hewan invertebrata tersebut.
ADVERTISEMENT
Laporan Hutri Dirga Harmonis
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).