Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berbagai langkah pun telah dilakukan, mulai dari penerapan denda tinggi bagi pendaki yang membuang sampah hingga wajib membawa pulang sampah. Namun, permasalahan sampah masih menghantui salah satu gunung tertinggi di dunia tersebut.
Pemerintah Nepal pun punya cara unik untuk mengatasi permasalahan sampah di Gunung Everest. Sampah yang terkumpul di Gunung Everest akan dijadikan sebagai karya seni dan dipamerkan di galeri terdekat.
Hal ini menjadi upaya untuk menyelamatkan Everest dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Sampah-sampah mulai dari botol oksigen, tenda, tali, hingga botol dan juga bungkus plastik dari para pendaki akan dikumpulkan dari Gunung Everest.
Project Director dan Co-Founder Sagarmantha Next Centre, Tommy Gustafsson, mengatakan para seniman lokal dan mancanegara akan ikut ambil bagian dalam membuat karya seni ini yaitu mengubah sampah menjadi sebuah harta karun.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin menunjukkan kepada kalian bagaimana kami bisa mengubah sampah menjadi suatu karya seni yang berharga," katanya seperti dikutip dari Reuters.
"Kami berharap hal ini bisa mengubah pandangan orang terkait sampah yang kita kelola," lanjut Gustafsson.
Gustafsson mengatakan soft opening akan dilakukan pada musim semi mendatang. Jumlah pengunjung pun akan dibatasi karena masih adanya pandemi.
"Produk dan karya seni yang dipamerkan diharap bisa meningkatkan kesadaran lingkungan. Karya tersebut juga dijual sebagai suvenir yang hasilnya dimanfaatkan untuk pelestarian kawasan," pungkas Gustafsson.
Sagarmantha Next Centre sendiri merupakan pusat informasi pengunjung di Everest yang berada di ketinggian 3.780 meter di atas permukaan laut (mdpl). Atau tepatnya di Syangboche, jalur utama menuju base camp Everest.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini