Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Kampung Biru Arema: Dulu Kumuh Kini Jadi Lokasi Wisata Baru
23 Februari 2018 11:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Malang terkenal dengan puluhan kampung tematiknya yang menjadi magnet wisatawan. Salah satu yang paling populer di media sosial adalah Kampung Warna-Warni Jodipan di kawasan Embong Brantas. Nah, di seberangnya kini telah ada kampung tematik baru, yakni Kampung Biru Arema.
ADVERTISEMENT
Seperti namanya, rumah-rumah di sana diwarnai serba biru. Ya, warna itu identik dengan tim sepak bola kebanggaan warga Malang, apalagi jika bukan Arema. Kampung Biru Arema baru diresmikan oleh Walikota Malang Mochammad Anton pada 6 Februari 2018 lalu.
Kampung wisata itu mencakup dua RW di Kelurahan Kidul Dalem, yakni RW 4 dan RW 5. Sebelum menjadi kampung tematik, kawasan itu awalnya merupakan perkampungan kumuh yang berada di seberang dua kampung wisata yang ramai wisatawan.
“Awalnya kampung ini penataannya kurang, termasuk kumuh. Lalu Pak Anton punya ide untuk menyeimbangkan kampung ini dengan Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi. Diubahlah menjadi Kampung Biru Arema,” tutur Ketua Kampung Biru Arena Irmawan Yunanto saat ditemui kumparan pada Jumat (16/02).
ADVERTISEMENT
Ditunjuk Walikota untuk bertransformasi menjadi kampung wisata, warga menyambut dengan antusias. Tiap minggu selama 4,5 bulan, mereka bekerja bakti tanpa putus untuk membersihkan dan menata ulang permukimannya. Proses pengecatan Kampung Biru Arema telah dimulai sejak Agustus 2017.
“Kami mendapatkan bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT INDANA. Tapi banyak juga swadaya dari warga, seperti perbaikan sarana dan prasana sebelum siap dicat. Termasuk pembokaran MCK liar dan pembuatan taman,” tambah Wawan, panggilannya.
Wawan mengaku awalnya tak mudah meyakinkan warganya bahwa program pemerintah itu akan berdampak positif. Banyak komplain yang diterimanya. Bahkan ia harus sosialisasi pintu ke pintu mengenai wacana transformasi kampungnya itu.
“Mengubah mindset memang nggak mudah. Awalnya kampung kumuh menjadi kampung wisata. Tapi kita harus semangat dan optimis. Setelah warga tahu manfaatnya, mereka juga akan senang,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Wawan berharap Kampung Biru Arema dapat membantu perekonomian warga setempat, termasuk perkembangan UKM seiring banyaknya pengunjung yang datang. Ia dan timnya akan terus melengkapi Kampung Biru Arema agar semakin atraktif bagi wisatawan.
“Kami sudah ke manajemen Arema, jadi nantinya Arema mendirikan museum di sini. Nantinya segala kegiatan tentang Arema bisa kita temukan di sini. Banyak ide lain juga yang kami terima. Penginnya nanti ada flying fox agar pengunjung bisa melihat pemandangan dari atas,” tutur Wawan.
Selain itu, tiap hari Minggu pengunjung juga bisa menikmati penampilan Arema Licek. Beranggotakan anak-anak yang tinggal di Kampung Biru, mereka akan menyanyikan yel-yel Arema dengan iringan perkusi yang kompak. Seru!