Kampung Jepang Dinilai Berpotensi Jadi Ikon Pariwisata Kepulauan Seribu

30 Juli 2021 8:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Kampung Jepang, Kepulauan Seribu, Jakarta. Foto: Abdu Faisal/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Kampung Jepang, Kepulauan Seribu, Jakarta. Foto: Abdu Faisal/ANTARA
ADVERTISEMENT
Pesona Kampung Jepang di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, dinilai memiliki potensi pariwisata yang tinggi untuk memikat kunjungan wisatawan.
ADVERTISEMENT
Dengan potensi tersebut, Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, berharap Kampung Jepang menjadi pembuka jalan atau pionir lahirnya ikon destinasi wisata lain di satu-satunya kabupaten di Provinsi DKI Jakarta tersebut.
Junaedi menilai kehadiran ikon destinasi wisata di kawasan Kepulauan Seribu akan mendongkrak perekonomian penduduk di masing-masing pulau, karena dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.
"Harapan saya, tidak hanya di Pulau Untung Jawa, tetapi nanti semua pulau punya ikon, punya destinasi wisata. Yang menjadi salah satu objek menarik bagi wisatawan yang akan datang ke pulau tersebut," ujar Junaedi, seperti dikutip dari Antara.
Seorang anak bermain sepeda di Pulau Untung Jawa, Kepulangan Seribu. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Kampung Jepang merupakan salah satu ikon yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu untuk membawa perubahan lebih baik pada area wisata Pantai Sakura di Pulau Untung Jawa. Di dalam lokasi Kampung Jepang itu terdapat gerai kuliner yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berjualan.
ADVERTISEMENT
"Kios-kios itulah yang bisa mendongkrak ekonomi warga," kata Junaedi.
Dalam debut pertamanya, Kampung Jepang ditunjuk sebagai salah satu lokasi pencanangan HUT ke-494 DKI. Pemilihan lokasi Pecanangan HUT DKI Jakarta pada 22 Juni lalu ini, menjadi salah satu langkah pemerintah setempat untuk mempromosikan destinasi wisata itu.
Dalam mengembangkan destinasi wisata di Kampung Jepang, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kepulauan Seribu mengajak seluruh pelaku industri pariwisata untuk terlibat aktif dalam penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).
Untuk menjamin terpenuhinya protokol kesehatan tersebut, Kepala Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, Puji Hastuti, mengatakan produk dan pelayanan yang diberikan di area wisata harus bersertifikasi CHSE, sehingga menimbulkan kenyamanan bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan sertifikat dilakukan tanpa dipungut biaya atau gratis. Proses pendaftaran terbuka melalui website CHSE Kemenparekraf: https://chse.kemenparekraf.go.id/, dan dibuka hingga September 2021.
"Saya berharap para pelaku industri pariwisata di Kepulauan Seribu mendaftarkan usahanya untuk mendapatkan sertifikasi CHSE, agar menjamin bahwa pelayanan dan produknya sudah memenuhi standar protokol kesehatan," pungkas Puji.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).