Kanekes Saba Budaya Baduy, Desa yang Kaya Akan Kearifan Lokal

18 Oktober 2022 15:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Indonesia, Sandiaga Uno, saat mengunjungi Desa Kanekes Saba Budaya Baduy. Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Indonesia, Sandiaga Uno, saat mengunjungi Desa Kanekes Saba Budaya Baduy. Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Desa Kanekes Saba Budaya Baduy (Baduy luar) yang terletak di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menutup rangkaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
ADVERTISEMENT
Desa yang masuk ke dalam 50 desa wisata terbaik ADWI 2022 ini, mendapat kesempatan dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Uno.
Desa Kanekes Saba Budaya Baduy memiliki atraksi musik, yaitu angklung buhun baduy. Angklung tersebut merupakan alat musik tradisional khas masyarakat Suku Baduy yang biasa dimainkan lima pemain atau lebih.
Ciri khas dari angklung buhun baduy biasanya terdapat hiasan batang padi atau rumbai dedaunan dan dimainkan saat upacara adat.
Menparekraf Indonesia, Sandiaga Uno, saat mengunjungi Desa Kanekes Saba Budaya Baduy. Foto: Dok. Kemenparekraf
Bisa tercapainya masuk ke dalam 50 desa wisata terbaik ADWI 2022, desa ini melewati uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori, yaitu daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), suvenir, homestay, toilet umum, digital dan kreatif, CHSE, dan kelembagaan desa.
ADVERTISEMENT
Melihat kearifan lokal Baduy, hal tersebut bisa menjadi kekuatan dan kekayaan masyarakat untuk membangkitkan sektor pariwisata.
"Ini kearifan lokal. Kita jaga kelestarian budayanya. Baduy ini adalah kekayaan kita. Mari sama-sama kita lestarikan dan kita jadikan ini untuk anak cucu kita. Saya yakin ini adalah bagian dari pada penciptaan lapangan kerja. Target kita 1,1 juta lapangan kerja tahun 2022 dan tahun 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru," kata Sandiaga Uno.

Potensi Wisata di Desa Kanekes Saba Budaya Baduy

Menparekraf Indonesia, Sandiaga Uno, saat mengunjungi Desa Kanekes Saba Budaya Baduy. Foto: Dok. Kemenparekraf
Bicara potensi wisata, desa ini memiliki beragam daya tarik. Terutama Suku Baduy yang merupakan masyarakat adat dan sub-etnis dari Suku Sunda di wilayah pedalaman Kecamatan Leuwidamar.
Populasi mereka sekitar 26 ribu orang. Selain itu, mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk didokumentasikan, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam.
ADVERTISEMENT
Jika ingin menuju ke Desa Saba Baduy, wisatawan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 4 jam dengan jarak tempuh 151 km dari Jakarta.
Menparekraf Indonesia, Sandiaga Uno, saat mengunjungi Desa Kanekes Saba Budaya Baduy. Foto: Dok. Kemenparekraf
Di sini, wisatawan dapat melintasi jembatan yang terbuat dari tumpukan akar pohon karet. Jembatan tersebut berada di atas aliran Sungai Cisemet. Keberadaan Jembatan Akar tersebut juga menyambungkan dua desa di Baduy Luar yakni Panyelarangan dan Nungkulan.
Jika masalah kesenian dan kebudayaan, selain memiliki angklung ada Calung Renteng yang merupakan instrumen atau alat musik yang berasal dari warisan budaya masyarakat Sunda zaman dahulu.
Calung Renteng sendiri berbahan dasar bambu dan merupakan warisan budaya agraris masyarakat Sunda lama.