Kastil Neuschwanstein dan Kisah Pilu Raja 'Gila' yang Jadi Inspirasi Dongeng

19 April 2020 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kastil Neuschwanstein Foto: Dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Kastil Neuschwanstein Foto: Dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Istana puteri di cerita dongeng seperti Sleeping Beauty dan Cinderella adalah impian bagi anak-anak maupun orang dewasa. Dongeng karya Walt Disney tersebut menggambarkan sebuah dunia fantasi bagaimana kaum bangsawan hidup di istana dan kastil indah, dengan berbagai kisah di baliknya.
ADVERTISEMENT
Istana maupun kastil tersebut ternyata terinspirasi dari karya arsitektur di dunia nyata. Salah satu yang menjadi inspirasi adalah kastil Neuschwanstein.
Sebuah istana yang terletak di kawasan Bavaria, Jerman itu, dibangun sebagai tempat peristirahatan Raja Bavaria, Ludwig Friedrich Wilhelm, atau yang dikenal dengan Ludwig II dari Bavaria. Dia membangun istana megah untuk mengasingkan diri setelah kehilangan kekuasaan dalam perang melawan Kerajaan Prussia.
Kastil Neuschwanstein Foto: Shutter Stock
Atas kekalahannya, melalui sebuah perjanjian, Ludwig II dipaksa untuk menerima ketentuan untuk tidak menggunakan militernya, walaupun dalam keadaan perang. Sejak saat itulah Ludwig II kehilangannya hak kedaulatan dan politik untuk berkuasa sebagai seorang raja.
Kekalahan itu adalah sebuah kemalangan dan keterpurukan bagi Ludwig II. Semenjak kejadian itu, ia sering menyendiri dan berfantasi memiliki sebuah istana dan menjadi seorang raja sejati. Kemudian, imajinasinya itu terwujud dengan membangun sebuah kastil megah di atas reruntuhan kastil kembar era abad pertengahan.
ADVERTISEMENT
Pada 1832, Pangeran Maximilian II, ayah dari Ludwig II membeli tiga reruntuhan kastil di kawasan Hohenschwangau, Jerman. Maximilian II kemudian membangun sebuah kastil peristirahatan musim panas di atas reruntuhan Kastil Schwanstein, salah satu dari tiga reruntuhan tersebut, yang kemudian diberi nama Kastil Hohenscwangau.
Kastil Neuschwanstein Foto: Shutter Stock
Dekorasi istana Hohenscwangau merupakan adaptasi dari ekspresi rasa cinta, bersalah, pertobatan, dan keselamatan. Khususnya dalam penggambaran ekspresi perasaan yang dimiliki seorang kekasih, penyair, ksatria, raja.
Dilaporkan National Geographic, desainer teater dan pengrajin bekerja bersama dengan arsitek untuk menciptakan rumah mewah dengan menggunakan teknologi tingkat tinggi untuk menciptakan istana megah untuk Ludwig II. Meskipun istana tersebut sangat besar dan memiliki 200 kamar, kastil Hohenscwangau hanya dibangun dan ditempati oleh Ludwig II seorang.
ADVERTISEMENT
Raja Ludwig II mendedikasikan kastil tersebut untuk Richard Wagner, komposer ternama berkebangsaan Jerman yang merupakan teman dekat dan orang kepercayaannya selama bertahun-tahun.
"Lokasi itu salah satu yang paling indah untuk ditempati, suci dan tidak banyak yang dapat menemukan. Sebuah kuil yang layak ..." tulis Ludwig kepada Wagner.
Kastil Neuschwanstein, inspirasi kastil Cinderella. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
Pada kenyataannya, pembangunan kastil tidak dapat diselesaikan secepat yang diinginkan oleh Ludwig II. Lokasi bangunan yang berada di puncak sebuah bukit menyebabkan sulitnya proses pengerjaan bangunannya itu sendiri.
Biaya yang semakin membengkak membuatnya harus mencari sumber pendanaan di luar dana pribadinya dalam wujud utang. Setelah pembangunan kastil tersebut selesai, pada tahun 1885 bank-bank asing yang menagih utang kepadanya mengancam akan menyita properti besarnya itu.
ADVERTISEMENT
Tetapi ia tidak merespons hal tersebut dengan rasional. Pemerintah setempat akhirnya menyatakan bahwa ia gila dan memaksanya turun tahta. Akhirnya, Ludwig II pun hanya tinggal di kastil tersebut selama 172 hari sampai dengan kematiannya pada tahun 1886.
Kastil Neuschwanstein Foto: Shutter Stock
Jasad Ludwig II ditemukan di Danau Starnberg dekat dengan Istana Neuschwanstein. Konon, ia meninggal dunia karena bunuh diri, namun sebagain orang percaya bahwa Raja Bavaria itu meninggal karena dibunuh. Bukan hanya itu, psikiater yang menyatakan ia gila juga ditemukan meninggal dunia bersamanya.
Persoalan label "gila" yang diberikan kepada Ludwig II ini mengundang kontroversi. Sejumlah pihak tak setuju jika Ludwig II disebut gila, karena beberapa ahli menyebutnya sebagai pribadi yang eksentrik.
Tujuh minggu setelah kematian Ludwig II, kastil tersebut dibuka untuk umum. Raja Ludwig II yang pemalu dan penyendiri pada awalnya mendirikan kastil tersebut dengan niat untuk menghindari publik. Namun, setelah itu, banyak orang yang kemudian justru mendatangi kastil tersebut untuk sekadar melihat dari dekat istana yang menjadi tempat pelarian dan pengasingan Ludwig II.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Neuschwanstein menjadi salah satu objek wisata paling ikonik di Eropa. Kastil ini dikunjungi oleh sekitar 1,4 juta wisatawan per tahunnya. Kastil ini juga telah menginspirasi dongeng animasi garapan Walt Disney yang digemari oleh anak-anak di seluruh dunia.
Ini sangat unik, karena kisah pilu seorang raja yang tersingkirkan dari tahtanya, justru menginspirasi kisah happy ending dalam dongeng.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!