Kebiasaan Unik Orang Belanda, Tak Pernah Menutup Jendela Rumah Hingga Malam Hari

23 April 2020 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilsutrasi Amsterdam  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
ilsutrasi Amsterdam Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Belanda memiliki kebiasaan tidak menutup tirai di jendela rumah mereka hingga malam hari, sehingga aktivitas mereka bisa terlihat dari luar. Bahkan, warga yang bermukim di Kota Amsterdam, kebanyakan membiarkan jendela rumah mereka tak bertirai.
ADVERTISEMENT
Bahkan, saat malam hari, rumah-rumah itu dibiarkan tidak ditutup dengan tirai dan apa yang ada di dalam dapat terlihat dengan jelas. Kebiasaan ini diketahui sudah berlangsung sejak lama di Belanda.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti awal mula munculnya jendela tak bertirai di Belanda. Kebiasaan itu bahkan dinilai bertolak belakang dengan kebiasaan warga yang menjaga privasi.
Warga belanda yang duduk di Jendela Foto: Shutter Stock
Dilansir CNN, menurut para peneliti, kebiasaan itu muncul karena warga Belanda menganggap tidak ada yang perlu disembunyikan dari barang-barang yang mereka miliki. Selain itu, kebiasaan tersebut dikaitkan dengan tradisi keagamaan Calvinisme, yang menegaskan bahwa warga negara yang jujur tidak perlu menyembunyikan apa-apa.
Hal itu mengindikasikan, bahwa dengan membiarkan orang lain melihat isi rumah dari luar, menunjukkan bahwa mereka adalah orang baik. Pada era modern, mungkin keinginan untuk memamerkan harta juga bisa menjadi tujuan.
ADVERTISEMENT
Ketika standar kehidupan meningkat dari waktu ke waktu, interior dan perabotan akan berubah lebih mewah. Bahkan, penduduk Belanda kerap memamerkan dapur terbuka yang dibuat khusus, sofa desainer atau TV layar datar model terbaru.
Rumah di Belanda yang tanpa tirai Foto: Shutter Stock
Pemandu wisata kota mengatakan bahwa pada zaman dahulu, rumah tanpa jendela menjadi cara berbisnis. Penduduk akan membiarkan tirai terbuka untuk memamerkan ruangan yang penuh dengan perabot, dekorasi, dan seni terbaik sebagai cara untuk membuktikan kepada pedagang lain bahwa mereka dapat dipercaya.
Namun, beberapa orang mengatakan bahwa tradisi tersebut sudah dilakukan sejak 1950-an, dan beranjak berubah seiring berjalannya waktu. Antropolog Hilje van der Horst dan Jantine Messing meneliti fenomena ini pada 2006.
Mereka mengamati bahwa orang-orang di lingkungan yang komunal lebih cenderung membiarkan tirai mereka terbuka, dan cenderung menghiasi jendela mereka dengan patung, vas, dan bunga palsu. Alasan lainnya adalah agar penduduk dapat menyaksikan dunia luar yang bergeliat dari jendela rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, interaksi antara dalam dan luar membantu menumbuhkan budaya terbuka yang identik dengan orang Belanda,
"Sebagai warga negara Belanda, saya tumbuh di rumah tanpa tirai," ujar warga Amsterdam, Astrid Broke, seperti dikutip CNN.
Jermain Djoemano, penduduk asli Belanda mengatakan bahwa jika ia menutup tirai jendela rumahnya, maka akan memberikan kesan bahwa mereka terkunci di dalam dan tertutup oleh dunia luar.
"Mengapa saya harus menutup (tirai), toh saya tidak punya sesuatu untuk disembunyikan,'' ujar Djoemano saat dihubungi kumparan, Rabu (24/4).
Menurut Djoemano, penduduk Belanda lebih menyukai membiarkan diri mereka terpapar sinar matahari. Meskipun rumah tanpa tirai dan dibiarkan terbuka itu sering mengalami kasus pencurian, tetapi penduduk Belanda tak jera mejalani kebiasaan tidak memakai tirai di jendela rumah mereka.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!