Kecelakaan Maut di Subang, Sandiaga Ingatkan Selalu Cek Kelaikan Bus Pariwisata

13 Mei 2024 18:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bus pariwisata Foto: yahyaernanda/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bus pariwisata Foto: yahyaernanda/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecelakaan bus pariwisata Putera Fajar yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok jadi sorotan. 11 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden yang terjadi di Ciater, Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam. Belakangan diketahui, rem bus tersebut sempat rusak sebelum jalan. Selain itu, spesifikasi bus tak sesuai peruntukan.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno turut prihatin dengan insiden kecelakaan yang menimpa para siswa SMK Lingga Kencana.
"Bus pariwisata ini mengangkut para wisatawan edukasi dari SMK di Depok dan ini mengundang begitu banyak perhatian karena kita memerlukan manajemen krisis yang lebih efektif dan komprehensif," ujar Sandiaga dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin (13/5).
Doorstop Sandiaga Uno di acara Weekly Brief With Sandi Uno di Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024) Foto: Ainun Nabila/kumparan
Ia pun meminta para pelaku pariwisata untuk selalu memperhatikan kelaikan bus pariwisata yang hendak digunakan untuk study tour.
"Kita harus terus lakukan edukasi lebih baik dan memberikan informasi kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengecek data di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan juga asosiasi perjalanan bus-bus mana yang lolos penilaian melalui aplikasi SPIONAM (Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda) sehingga ini benar-benar tidak terjadi lagi," lanjut Sandiaga.
ADVERTISEMENT

Minta Study Tour Tidak Dikurangi

Ilustrasi petugas mengecek bus pariwisata Foto: Odua Images/Shutterstock
Selain itu, Sandiaga juga meminta bus pariwisata harus tersertifikasi sehingga bus-bus yang tidak layak pakai tidak digunakan dalam kegiatan tur atau pariwisata. Untuk itu, pihaknya dalam hal ini Kemenparekraf juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas untuk memantau bus-bus yang tidak laik jalan.
"Dengan tegas kita menyampaikan wisata ini berlangsung dengan fasilitas transportasi yang mumpuni dan kita butuhkan keandalan daripada kendaraan dan juga kesigapan dari sopir yang mengendarai," papar dia.
Penumang bus pariwisata Foto: Odua Images/Shutterstock
Berkaitan dengan narasi tentang pengurangan atau peniadaan study tour, Sandiaga meminta kegiatan wisata edukatif dan positif tidak serta-merta dihilangkan begitu saja. Sebab, menurutnya ada banyak dampak positif yang bisa diambil dari kegiatan ini, positif tak hanya untuk para siswa tetapi juga dampak ekonomi bagi para pelaku pariwisata di sekitar destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai ini justru mengurangi study tour. Karena study tour ini banyak dampak positifnya kepada pelajar dan juga kepada destinasi wisata kita," pungkasnya.