Keindahan Alam NTT yang Tak Bisa Dinikmati Akibat Corona

5 April 2020 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bukit Kelabba Maja, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Bukit Kelabba Maja, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, memutuskan untuk menutup seluruh destinasi wisata di NTT dan menunda pelaksanaan festival pariwisata di wilayah tersebut. Kebijakan ini diambil karena penyebaran virus corona yang kian meluas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Festival pariwisata yang rencananya diadakan selama bulan Maret hingga Mei 2020 ini pun harus ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Sedangkan, kebijakan menutup seluruh destinasi wisata di tengah pandemi ini akan diberlakukan hingga 29 Mei mendatang.
"Ya benar, Bapak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat telah mengirim surat kepada seluruh Bupati di NTT dan Wali Kota Kupang untuk menunda sementara pelaksanaan festival pariwisata dan menutup seluruh destinasi wisata,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu.
Pemandangan di depan Hotel Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo, NTT. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
Selain menutup seluruh tempat wisata di NTT, Viktor juga memberlakukan kebijakan social distancing atau karantina diri sebagai upaya menekan angka penyebaran virus corona.
Sebelumnya, Taman Nasional Komodo mengawali destinasi wisata NTT yang ditutup imbas virus corona. Akibatnya, wisatawan tak lagi bisa menyaksikan salah satu hewan purba yang hanya ditemukan di Pulau Komodo tersebut.
Bukit Kelabba Maja, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Foto: Shutter Stoc
Taman Nasional tersebut ditutup sejak Minggu (23/3) lalu. Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu pun mengatakan bahwa penutupan Taman Nasional dinilai dapat mencegah orang masuk, sehingga wisatawan yang datang terhindar dari paparan virus corona.
ADVERTISEMENT
Pesona alam memukau yang dimiliki NTT itu sementara waktu terpaksa harus berhenti memancarkan keindahannya, karena virus corona yang terus-menerus mewabah. Kini, tak ada satu pun pasang mata yang menikmati keindahan pulau dan pantai-pantai nan eksotis tersebut.
Pantai Kolbano. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
NTT menyimpan banyak destinasi wisata yang menarik dikunjungi. Contohnya adalah Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, yang dijuluki sebagai “The Freezing City”. Dijuluki demikian, sebab di tempat ini cuacanya lebih dingin ketimbang kota lain di Pulau Timor.
Berada tidak jauh dari Kupang, Kota Soe membentang dengan panorama alam yang menakjubkan. Alhasil, Soe menjadi tempat persinggahan banyak wisatawan yang melintas dari Kupang menuju Timor Leste.
Berada di ketinggian 792 meter di atas permukaan laut (mdpl), Soe menawarkan destinasi yang tak akan kamu jumpai di tempat lain. Salah satu destinasi wisata yang menarik dikunjungi adalah Bukit Fatukopa. Bukit Fatukopa merupakan bukit batu dengan vegetasi khas hutan hujan tropis. Nama 'Fatukopa' sendiri berasal dari bahasa Dawan yang berarti batu kapal.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, bukit ini merupakan sebuah bukit karang mistis di Timor Tengah Selatan (TTS) NTT. Bahkan, masyarakat sekitar menganggap bukit yang menyerupai kapal ini adalah Bahtera Nabi Nuh yang karam.
Selain wisata bahari, Nusa Tenggara Timur juga memiliki destinasi wisata kawah yang membentang di area gunung berapi, seperti Kawah Kelimutu. Kawah cantik yang terletak di Flores, Nusa Tenggara Timur, ini terdiri dari tiga danau dengan warna airnya yang berbeda-beda.
Salah Satu Kawah di Danau Kelimutu Foto: Shutter Stock
Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna, karena memiliki warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Perbedaan warna dari setiap kawah tersebut disebabkan oleh perubahan gas, suhu, dan mikroba yang ada di dalam danau.
Konon, danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Karena keunikannya tersebut, Danau Kelimutu menjadi salah satu destinasi wisata favorit di kawasan Ende. Hampir setiap tahun Danau Tiga Warna selalu dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!