Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kelapa, Pulau di Kepulauan Seribu yang Jadi 100 Desa Wisata Terbaik di ADWI 2022
29 Juni 2022 16:25 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Di Indonesia mungkin banyak tersebar desa wisata yang menjadi tujuan para wisatawan untuk berlibur. Tapi, siapa sangka di Kepulauan Seribu terdapat desa wisata yang menjadi 100 desa terbaik dalam ajang bergengsi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
ADVERTISEMENT
Pulau itu bernama Pulau Kelapa. kumparan berkesempatan untuk mengunjungi desa wisata Pulau Kelapa bersamaan dengan kunjungan kerja Menparekraf Sandiaga Uno, di Kepulauan Seribu, Selasa (28/6) lalu.
“Pulau Kelapa, menjadi salah satu destinasi terbaik di Pulau Seribu yang masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Kami bersama pemerintah daerah tugasnya untuk hadir menyetarakan pembangunan SDM dan menyejahterakan masyarakat yang di Kepulauan Seribu , agar sama seperti kelurahan lainnya yang ada di DKI Jakarta,” kata Sandiaga Uno.
Pulau yang ditempuh dengan jarak 1,5 jam dari dermaga Marina di Ancol ini memiliki air yang sangat jernih dan pemandangan yang indah. Untuk naik kapal dari Dermaga Marina, Ancol, para wisatawan harus merogoh kocek sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribu per orangnya.
ADVERTISEMENT
Setibanya di Pulau Kelapa, kamu akan dihadiahi dengan hamparan laut yang airnya sangat jernih. Bahkan, bisa melihat secara langsung ikan-ikan di sini.
Rasanya, di sini sangat cocok untuk melakukan diving atau snorkeling. Sebab, airnya cenderung tenang, sehingga kamu juga bisa berenang di sini.
"Pulau Kelapa mengambil unsur daya tarik wisata mulai dari budaya, laut, alam, hingga beberapa spot-spot yang bisa digunakan untuk snorkeling atau diving," kata Ketua Pokdarwis Kepulauan Seribu, Safaatul Anam.
Pulau yang mayoritas penduduknya merupakan Suku Betawi dan Makassar atau orang-orang Bugis ini, memiliki warga yang sangat ramah dan mampu membuat para wisatawan betah berlama-lama di sana.
Salah satu keunggulan di desa wisata Pulau Kelapa ini adalah mereka memiliki paket wisata hopping island. Hal itulah yang menjadi daya tarik tersendiri saat mereka mendaftar di ADWI 2022.
ADVERTISEMENT
"Pulau Kelapa wisatanya agak berbeda, kalau Pulau Kelapa itu paket wisatanya hopping island. Kalau di Tidung, Untung Jawa, dan Pari itu homebase saja," ujar Safaatul Anam.
Pulau Kelapa juga tergolong dalam desa wisata yang maju, karena memiliki listrik punya 24 jam, internet, atm, rumah sakit, puskesmas, pelayanan digital, seperti pesan online dan lainnya.
Masyarakat lokal juga memanfaatkan momen untuk para wisatawan dengan membuat home industri. Semua itu disediakan disesuaikan dengan karakter tiap pulaunya.
"Makanan yang ada di sini itu kemungkinan ada di kepulauan lainnya, di Kepulauan Seribu itu termasuk archipelago-nya nusantara, semua suku di indonesia itu ada di Pulau Seribu," tutur Safaatul Anam.
Para wisatawan yang ingin mengunjungi desa wisata ini biasanya lebih sering menggunakan travel agent. Sebab, setiap wisatawan yang masuk harus masuk dalam daftar kunjungan di Pokdarwis.
ADVERTISEMENT
Di Pulau Kelapa, setiap bulan Mei ada syukuran laut yang merupakan event adat Bugis di sini.
"Kita ada event syukuran laut, itu event adat di Bugis. Jadi seperti kaya ngelarung, tapi modelnya lebih kepada syukuran. Kita berdoa, selametan, dan keliling pulau untuk melakukan siram-siraman," kata Safaatul Anam.
Demi terus memajukan Pulau Kelapa, nantinya mereka akan terus menggenjot supaya bisa menjadi desa wisata yang mandiri. Beberapa fasilitas akan dibangun, mulai dari landmark desa wisata Pulau Kelapa, tempat swafoto, hingga restoran seafood.
Biasanya wisatawan akan ramai berkunjung ke Pulau Kelapa justru saat libur Lebaran. Tak jarang para wisatawan tersebut stay lebih lama di sana.
"Kalau libur-libur panjang lainnya enggak begitu banyak yang datang. Justru lebih banyak itu biasanya di Idul Fitri, jadi para pelaku pariwisata di sini lebih sering bertemu wisatawan ketika Lebaran dibandingkan keluarga," ujar Safaatul Anam.
ADVERTISEMENT
Sebelum pandemi COVID-19, Pulau Kelapa bisa dikunjungi sekitar 300-500 wisatawan per bulannya. Namun, sekarang belum terlalu ramai, karena masih dalam tahap pemulihan.
Melihat potensi-potensi yang ada di Pulau Kelapa, Menparekraf Sandiaga Uno, juga mengajak untuk terus mengembangkan hal-hal unggul yang ada di Pulau Kelapa.
“Ayo kita terus kembangkan. Pulau Kelapa harus dijaga keberlanjutannya, pengelolaan sampahnya, potensi kuliner, kriya, pengelolaan limbah, dan pengelolaan energi baru dan terbarukan sebagai layanan dukungan destinasi berkelanjutan,” kata Sandiaga Uno.