Keliling Taman Nasional Komodo dengan Kapal Mewah AYANA Lako Di’a

18 April 2024 8:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Juli 2024 18:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AYana Lako Di'a sedang bersandar di Pink Beach. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
AYana Lako Di'a sedang bersandar di Pink Beach. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
ADVERTISEMENT
Akomodasi bintang lima di Labuan Bajo, AYANA Waecicu Beach, baru saja melakukan perjalanan perdana Lako di’a shared luxury cruise mengelilingi Taman Nasional Komodo. kumparan dapat kesempatan eksklusif berlayar selama dua hari satu malam di atas kapal phinisi yang sempat dipakai para presiden saat KTT ASEAN beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
AYANA Lako’dia shared luxury cruise memiliki luas 69 meter persegi yang bisa menampung hingga 14 tamu, dengan pilihan kamar Master Suite dan enam Luxury Suite dan lounge. Kapal ini memiliki tiga dek dan sembilan kabin, yang juga dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan berupa delapan life raft dan life vest di tiap kamar.
AYANA Lako di'a memulai perjalanannya ke Pulau Kalong. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Perjalanan kami dimulai dari Labuan Bajo sekitar pukul 15 WITA, Jumat (12/4), menuju Pulau Kalong untuk melihat sunset dengan latar ribuan kelelawar yang bermigrasi ke Pulau Flores. Dengan 18 kru yang bertugas, AYANA Lako di’a tetap memberikan layanan kelas bintang 5 untuk para tamu di atas kapal, termasuk full breakfast, lunch dan dinner dengan menu yang menggugah selera.
AYANA Lako di'a- Master Suite - Balcony Foto: Dok AYANA Komodo Waecicu Beach
Misalnya untuk dinner, chef yang melayani di kapal menyajikan Thai Prawn Noodle Salad dan Crab Dumpling Consomme sebagai makanan pembuka. Untuk makanan utama diberikan cita rasa Archipelago dengan grilled Tenderloin and King Prawn yang dibalut lyonnaise potatoes sauteed veggie dengan coconut foam Rendang jus yang lumer di mulut.
Makan siang dipersiapkan secara fresh oleh chef. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Setelah menempuh 1 jam 25 menit perjalanan dari Labuan Bajo ke Pulau Kalong, kapal lanjut berlayar ke Pulau Padar untuk melepas jangkar dan istirahat.
ADVERTISEMENT
Petualangan hari kedua dimulai pada pukul 5 pagi untuk bersiap hiking ke puncak Pulau Padar. Para tamu diantar menggunakan rubber boat menuju dermaga. Dari kejauhan terlihat lampu kelap-kelip menandakan sudah ada yang naik ke bukit dengan bantuan senter.
Puluhan kapal sudah merapat ke Pulau Padar sejak gelap. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Ratusan turis sudah semangat mengantre untuk naik ke puncak demi menyaksikan sunrise dengan latar gugusan pulau di kawasan Taman Nasional Komodo. Setelah mendaki lebih dari 800 anak tangga sejak gelap, mereka mencari spot-spot paling ikonik dan berpose untuk mendapatkan foto terbaik. Tempat sempurna untuk mengganti profile picture.
Pemandangan cantik saat sunrise di Pulau Padar. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Ratusan turis sudah mendaki Pulau Padar untuk mengejar sunrise. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Matahari sudah menunjukkan pesonanya, dan kami lanjut menuju pink beach untuk snorkeling dan bermain air. Tak lupa mampir ke Pulau Komodo untuk bertemu dengan spesies terbesar dari familia Varanidae, kadal terbesar di dunia dengan rata-rata panjang mencapai dua hingga tiga meter dan berat bisa mencapai 90 kilogram.
ADVERTISEMENT
Pink Beach di kawasan Taman Nasional Komodo. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Turis sedang berfoto di belakang Komodo, diawasi oleh ranger. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Menurut ranger yang mendampingi kami, saat ini ada sekitar 1.500 ekor komodo yang tersebar di pulau, populasi itu sama dengan penduduk asli sekitar. “Dalam legenda, komodo kami anggap sebagai saudara dan nenek moyang,” ucap sang ranger.
Kami kemudian diajak melihat tempat Komodo menyimpan telurnya. Komodo sebagai predator puncak di pulau tersebut terjaga populasinya dengan pertarungan antara komodo jantan yang memperebutkan betina, atau para induk yang memakan anaknya sendiri.
“Mungkin hanya sekitar 15 persen telur yang berhasil menetas, itupun apabila anak komodo tidak dimakan induknya lagi. Mungkin begitulah cara alam bekerja menjaga keseimbangan,” tambah sang ranger.
“Selama saya menjadi ranger, belum pernah melihat bangkai Komodo, karena jika Komodo jantan bertarung sampai mati, pemenangnya akan memakan lawannya itu.”
ADVERTISEMENT
Mengikuti shared luxury trip bersama AYANA Lako di’a memberikan pengalaman eksklusif dan unik hidup semalam di dalam kapal, berbagi cerita dengan tamu kelas atas dengan beragam latar belakang, dan tentunya pelayanan sekelas bintang lima dari para kru dan staff.
AYANA Lako di'a- Living Room Foto: Dok AYANA Komodo Waecicu Beach
Sebelumnya AYANA Lako d’ia hanya beroperasi sebagai kapal phinisi yang bisa disewa secara privat. Kini Anda bisa merasakan kemewahan tersebut dengan biaya yang lebih terjangkau.
Untuk kamar tipe Master Suites yang dibanderol Rp 26.686.000++ untuk satu orang, atau Rp 19.982.000++ per orang untuk kapasitas dua orang. Tipe kamar ini memiliki luas 69 meter persegi dengan fasilitas king bedroom, balkon pribadi, bak mandi dengan pemandangan laut, walk-in wardrobe dan akses VIP ke dek atas.
AYANA Lako di'a- Master Suite Foto: Dok AYANA Komodo Waecicu Beach
Sedangkan tipe Luxury Suites yang bisa dinikmati dengan harga Rp 18.000.000++ per orang untuk kapasitas satu orang, dan Rp 14.146.000++ per orang untuk kapasitas dua orang ini memiliki luas 20 meter persegi dengan fasilitas kamar mandi luas, balkon pribadi, dan kamar pemandangan laut.
ADVERTISEMENT