Kemenpar: 60 Persen Wisata Indonesia Berbasis Budaya

6 Mei 2025 16:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ragam budaya di berbagai lokasi wisata Indonesia.  Foto: Oka diana/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ragam budaya di berbagai lokasi wisata Indonesia. Foto: Oka diana/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut bahwa saat ini 60 persen produk pariwisata Indonesia berbasis budaya, termasuk kearifan lokal di dalamnya, sehingga sangat disegani dan dihormati dunia.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hariyanto, mengatakan Indonesia memiliki kekayaan alam 35 persen dengan 17 ribu lebih pulau dan bentangan laut yang lebih luas, serta lima persen wisata buatan.
"Kita hingga kini kekayaan budaya itu masih dijaga, dilestarikan dan dipelihara," kata Hariyanto, seperti dikutip dari Antara.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto dalam acara Jumpa Pers Bulanan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta pada Jumat (7/2/2025). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Salah satu potensi produk pariwisata yang dicontohkan Hariyadi adalah Perayaan Seba oleh masyarakat Baduy.
"Perayaan Seba itu bukan hanya dijadikan tontonan, tetapi memiliki makna untuk mengingatkan kepada masyarakat agar menjaga dan melestarikan alam," katanya.
Ia menyebutkan, tetua masyarakat Baduy selalu mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk menjaga 53 gunung di Kabupaten Lebak agar tidak rusak.
Sejumlah warga Baduy mengikuti upacara Seba Badui di Serang, Banten, Sabtu (18/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
Selama ini, masyarakat Baduy memberikan kontribusi besar untuk menjaga alam dan merawat serta melestarikan.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap Perayaan Seba yang dilaksanakan masyarakat Baduy merupakan nilai-nilai budaya yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara, karena bisa mendatangkan wisatawan," ujar Hariyadi.
Tetua adat Baduy Tanggungan 12, Djaro Saidi Putra, mengatakan masyarakat Baduy hingga kini konsisten untuk menjaga, merawat, memelihara, dan melestarikan nilai-nilai budaya.
Salah satunya adalah Perayaan Seba, sebuah budaya untuk menjalin keharmonisan antara masyarakat Baduy dengan pemerintah daerah, sehingga dapat memperkuat persatuan dan kesatuan.

Perayaan Seba Baduy

Warga Suku Baduy berjalan memasuki area upacara seba di Pendopo Gubernur Banten di Serang, Sabtu (18/5/2024). Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO
Perayaan Seba 2025 dihadiri sebanyak 1.769 orang terdiri dari kelompok Baduy Luar yang mengenakan busana hitam dan ikat kepala tradisional (lomar) biru, dan 100 kelompok Baduy Dalam mengenakan busana putih dan "lomar" putih.
Masyarakat Baduy setiap tahunnya menggelar Perayaan Seba sebagai ungkapan rasa syukur dengan membawa hasil bumi dalam setahun kepada kepala daerah.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap masyarakat Baduy yang bercocok tanam di ladang dapat hidup sejahtera dengan peningkatan ekonomi," katanya.
Sementara itu, Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki, mengatakan pemerintah daerah melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat Baduy dengan perayaan Seba yang digelar setiap tahun.
"Perayaan Seba itu diharapkan terwujudnya saling tolong menolong dan saling membantu di tengah kehidupan masyarakat," tutur Hasbi.