Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kemenpar: Jumlah Kunjungan Wisman di Januari-November 2024 Meningkat 20 Persen
5 Januari 2025 12:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir keterangan resmi yang diterima kumparan, BPS dalam laporan terbarunya mencatat bahwa pada November 2024, jumlah kunjungan wisman mencapai 1,09 juta kunjungan. Jika ditotal sepanjang Januari-November 2024, maka jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 12,66 juta, atau meningkat 20,17 persen dibandingkan periode yang sama di 2023, sebesar 11,68 juta kunjungan.
Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar ), Ni Made Ayu Marthini, mengapresiasi hasil ini. Sebab, pertumbuhan kunjungan wisman di 2024 tercatat sebagai yang tertinggi dalam periode lima tahun terakhir.
"Capaian ini harus kita apresiasi sebagai hasil dari upaya bersama antara Kementerian Pariwisata, dengan seluruh pihak dalam mendorong kinerja sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, yang memberikan dampak luas bagi masyarakat," ujar Ni Made Ayu Marthini.
ADVERTISEMENT
Kemenpar sendiri membagi dua skenario untuk capaian target di 2024, yakni target bawah dan target atas. Target bawah sebesar 10,41 juta kunjungan, dan target atas sebesar 14,3 juta kunjungan.
"Masih ada penghitungan untuk performansi pada Desember 2024, yang akan disampaikan secara resmi BPS pada Februari mendatang. Dengan momen libur Nataru, kita tentu berharap kinerja pariwisata kian positif dan berdampak besar pada target capaian kunjungan wisman pada 2024," ujar Ni Made.
Tidak hanya kunjungan wisman, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada Januari hingga November 2024 juga menunjukkan kinerja yang baik. Tercatat pergerakan wisnus pada Januari hingga November 2024 mencapai 920 juta perjalanan, atau meningkat 22,81 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Kemenpar melalui kedeputian bidang pemasaran, dijelaskan Ni Made, sebelumnya telah memaksimalkan program-program pemasaran utamanya selama periode Oktober-Desember. Program ini merupakan masa transisi dari nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi dua entitas, yakni Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf).
Beberapa program di antaranya keikutsertaan dalam ajang bursa pariwisata terbesar kedua di dunia, yakni World Travel Market (WTM) London yang berlangsung pada November 2024. Selain keikutsertaan di WTM London, program pemasaran dan branding pariwisata Indonesia juga dilangsungkan di Kanada, Australia, China, dan sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura, serta memaksimalkan cross border tourism di Batam dan Bintan.
"Kemenpar juga telah menjalankan program pemasaran kolaboratif dengan berbagai pihak, melalui penyelenggaraan familiarization trip dan kampanye Wonderful Indonesia melalui kanal digital, yang diharapkan dapat memperkuat citra pariwisata Indonesia di mata dunia, sehingga akan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan," kata Ni Made.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk wisatawan nusantara, program yang dijalankan adalah kegiatan promosi dan pemasaran yang bekerja dengan berbagai pihak. Mulai dari mitra co-branding Wonderful Indonesia, pemerintah daerah, kerja sama terpadu dengan industri, Di Indonesia Aja Travel Fair, dan lainnya.
Selain itu, Kemenpar juga memaksimalkan program-program pemasaran desa wisata, seperti Beti Dewi, Senandung Dewi, serta paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara).
"Tahun 2025 ini Kemenpar akan memaksimalkan program pemasaran pariwisata dengan memperhatikan tren baru dalam berwisata 2025, misalnya liburan ke tempat-tempat yang belum terkenal (off-the beaten-track), wisata pengalaman (experiential tourism), wisata minat khusus, termasuk gastronomy dan luxury tourism, yang diharapkan dapat berdampak maksimal pada pencapaian target sektor pariwisata," pungkas Ni Made.
ADVERTISEMENT