Kenapa Debu Vulkanik Sangat Berbahaya Bagi Penerbangan, Ini Alasannya

1 Desember 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolom asap bercampur abu erupsi keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat dari Desa Pululera di Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kolom asap bercampur abu erupsi keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat dari Desa Pululera di Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sebagai negara yang memiliki banyak gunung aktif, fenomena erupsi atau meletusnya gunung berapi di Indonesia bisa saja terjadi kapanpun dan di mana pun. Contohnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami erupsi beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Erupsi tersebut menyebabkan luncuran awan panas dan juga debu vulkanik yang mengganggu penerbangan dari dan ke Bali. Debu vulkanik atau volcanic ash yang dihasilkan gunung berapi sangat berbahaya untuk penerbangan.
Lalu, kenapa pesawat tidak boleh melintas? Ini penjelasannya seperti dikutip dari akun Instagram resmi @bandara_ende.

Bahaya Debu Vulkanik Bagi Pesawat Terbang

Ilustrasi pesawat. Foto: joo830908/Shutterstock
Bila debu vulkanik masuk ke tabung pengukur kecepatan (plugs tubes) pesawat, dapat menyebabkan kerusakan dan kekeliruan dalam membaca data kecepatan pesawat.
Selain itu, debu vulkanik bisa menyebabkan pandangan pilot menjadi sangat terbatas. Konturnya yang tajam juga membuat debu vulkanik dapat menggores kaca kokpit, saat pesawat terbang hingga kecepatan rartusan kilometer per jam.

Merusak Mesin Pesawat

Ilustrasi pesawat kebakaran mesin. Foto: Shutterstock
Selain berdampak pada body pesawat, debu vulkanik yang tersedot ke dalam mesin juga bisa merusak bilah turbin dan dapat meleleh, karena suhu panas pada area mesin.
ADVERTISEMENT
Debu vulkanik juga dapat merusak fungsi baling-baling pesawat turboprop, dan mengganggu mesin jet pada pesawat turbofoil maupun vital lain.
Ketika masuk ke dalam mesin, debu vulkanik yang meleleh akan membeku pada bilah turbin, menggumpal, dan melapisinya. Hal ini bisa menghalangi aliran udara normal, dan dapat menyebabkan mesin kehilangan tenaga atau mati (shut down).

Bisa Bikin Mesin Pesawat Mati

Ilustrasi pesawat kebakaran mesin. Foto: Shutterstock
Gumpalan debu vulkanik tersebut dapat melapisi sistem sensor suhu bahan bakar pesawat. Hal ini akan membuat sensor tersebut memberikan indikator yang keliru, seolah mesin pada kondisi dingin.
Pemakaian bahan bakar akan meningkat, sehingga menaikkan panas yang dapat merusak turbin dan membuat mesin mati.