Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenapa Kita Selalu Boarding Pesawat dari Depan ke Belakang? Ini Alasannya
18 Juli 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski kita selalu boarding ke pesawat dari bagian depan ke belakang, dalam kondisi tertentu ada juga maskapai yang melakukan boarding secara berbarengan dari pintu depan dan belakang. Namun pertanyaannya, kenapa ya kita selalu boarding ke pesawat dari bagian depan ke belakang? Ternyata ini alasannya.
Menurut majalah Travel and Leisure, sebagian besar maskapai penerbangan mengadopsi cara yang disebut sebagai block boarding. Ini adalah proses boarding yang disesuaikan dengan kelas penerbangan mulai dari kelas satu (first class), kelas bisnis, hingga kelas ekonomi. Dengan cara ini penumpang akan naik pesawat dari depan ke belakang.
Meski cara naik ke pesawat seperti ini seringkali membuat antrean panjang atau kemacetan, cara ini membuat orang-orang akan ingin memesan tiket penerbangan kelas premium atau mendaftar member keanggotaan. Dengan demikian, penumpang tersebut akan mendapatkan layanan boarding yang lebih diprioritaskan.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, setiap maskapai tentu memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Seperti contohnya maskapai berbiaya hemat Southwest yang memiliki sistem 'siapa cepat, dia dapat'.
Sistem Boarding Pesawat yang Lain
Meski demikian, sebenarnya ada cara lain untuk boarding ke pesawat yang lebih efektif. Cara tersebut dianggap bisa mempersingkat antrean panjang penumpang saat masuk ke pesawat.
Dirancang pada tahun 2008 oleh ahli astrofisika Nevada Dr. Jason Steffen, cara ini dikenal dengan "Metode Steffen". Metode ini menempatkan penumpang dalam baris bergantian sesuai dengan posisi kursi.
Pertama-tama, penumpang yang duduk di dekat jendela akan diizinkan naik ke pesawat terlebih dahulu, kemudian disusul dengan penumpang di kursi tengah, lalu di bagian lorong.
“Ini berarti menaiki semua penumpang di baris genap, kursi A terlebih dahulu, lalu ke baris ganjil, lalu kursi lainnya,” kata Dr. Steffen kepada Travel and Leisure.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Steffen cara ini bisa mengurangi risiko kemacetan yang disebabkan oleh penumpang yang terhenti di lorong pesawat ntuk menyimpan barang bawaanya saat proses boarding.
Sayangnya cara ini tidak dilakukan lebih lanjut karena banyak penumpang yang memprotesnya.
Proses Boarding dari Belakang ke Depan
Tak hanya itu, beberapa ahli juga pernah mengusulkan untuk boarding pesawat dari belakang ke depan.
Sayangnya, banyak ahli penerbangan menolak proses boarding tersebut. Alasannya adalah karena penumpang yang berpergian dengan keluarga akan terpecah belah.
Mantan CEO American Airlines, Doug Parker, menjelaskan mengapa dia tidak akan pernah mengadopsi kebijakan ini dalam pertemuan tahun 2021 dengan pramugari (ketika dia masih bertugas). Sebab, menurut dia cara tersebut sama saja dengan proses boarding dari depan ke belakang.
ADVERTISEMENT
“Kami telah melihat hal itu, kami telah mempelajarinya, dan meskipun tampaknya lebih baik jika orang-orang bergerak dari belakang ke depan. Apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan adalah dari jendela ke lorong, tetapi jika Anda melakukannya, Anda akan memisahkan keluarga, dan sebagainya,” katanya.
“Saat Anda melakukan back-to-front, dalam beberapa kasus, interaksi dengan pelanggan yang keluar-masuk sama banyaknya dengan proses kami," tutup dia.