Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Kenapa Selalu Ada Kembang Api saat Perayaan Tahun Baru, Ini Sejarahnya
31 Desember 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 4 menit![Perayaan pesta kembang api di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (1/1). Foto: Nugroho Sejati/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1577814634/pbvwuhnbs1dfzogguz4i.jpg)
ADVERTISEMENT
Malam pergantian tahun baru biasanya diwarnai berbagai perayaan yang meriah. Selain berbagai pertunjukan meriah, pesta kembang api menjadi hal identik yang mewarnai malam pergantian tahun, baik di Indonesia maupun belahan dunia lain.
ADVERTISEMENT
Lantas, pernahkah terlintas di benakmu, kenapa ya selalu ada pesta kembang api saat pergantian tahun baru? Ini alasannya.
Dilansir Live Science, pesta kembang api merupakan perayaan yang sudah dilakukan sejak dulu. Menurut Anthony Aveni, astronom dan antropolog di Colgate University, New York, dan penulis "The Book of the Year: A Brief History of Our Seasonal Holidays" (Oxford University Press, 2004), pesta kembang api memiliki akar sejarah yang panjang dan kemiripan di seluruh dunia.
"Ini merupakan sebuah periode transisi. Saat saya melihat ke luar jendela, yang saya lihat adalah salju. Yang terburuk adalah ini baru sekadar awalan, karena musim dingin. Tiada matahari dan ketika matahari sedang tak ada, kita harus mendatangkannya lagi, ada sejumlah ritual yang dirancang untuk melakukannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pesta Kembang Api dan Tradisi Mengusir Roh Jahat
Banyak sejarawan mengungkapkan bahwa kembang api berasal dari China. Itu dibuktikan dengan Negeri Tirai Bambu yang tercatat sebagai negara yang paling banyak memproduksi dan mengekspor kembang api.
Dilansir toughtco, sejarah pesta kembang api bermula pada awal 200 Sebelum Masehi. Saat itu, orang-orang China menemukan benda yang menjadi cikal bakal petasan. Benda tersebut adalah bambu yang direbus dengan diisi sejumlah zat khusus hingga meledak. Hal ini dilakukan untuk mengusir roh jahat.
Cara ini sebelumnya ditemukan oleh seorang koki di China yang secara tak sengaja mencampur arang, belerang, dan saltpeter (potasium nitrat atau kalium nitrat) yang dimasukkan ke dalam lubang bambu.
Sedangkan History.com, memiliki catatan sejarah yang agak berbeda. Pesta kembang api ini bermula saat abad ke-7 hingga abad ke-10. Ahli kimia China mencampurkan saltpeter, arang, belerang, dan zat kimia lain. Saat itu, saltpeter umum digunakan untuk bumbu dapur.
Zat-zat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan saat bambu dilempar ke dalam api, kemudian terciptalah ledakan. Cara ini pun melahirkan pesta kembang api yang pertama.
ADVERTISEMENT
Setelah penggunaan bambu, akhirnya orang China mulai mengembangkannya dengan menggunakan tabung dari kertas. Bahan bubuk kembang api tadi dimasukkan ke dalam kertas.
Memasuki abad ke-10, masyarakat China telah mengembangkan bubuk bom mentah dan menempelkannya pada anak panah. Hal ini digunakan untuk menghujani musuh selama pertempuran.
Ratusan tahun kemudian, mereka pun membuat petasan dalam bentuk roket pertama yang menggunakan bahan dari kayu.
Dari China ke Eropa
Pada abad ke-13, sampel dan formula bubuk mesiu dibawa ke Eropa dan Arab oleh para diplomat, penjelajah, dan misionaris. Termasuk, penjelajah dunia Marco Polo, yang membawa bubuk mesiu dari China ke benua Eropa.
Di sinilah kembang api mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Ada yang masih menggunakannya sebagai bahan baku senjata perang, namun ada juga yang menjadikan kembang api sebagai simbol perayaan.
Dahulu, bubuk mesiu belum memiliki warna-warna seperti sekarang untuk menghasilkan kembang api berwarna ungu, hijau, merah, kuning, dan biru. Selain itu, bukan hanya warna, pembungkus kembang api juga berubah, yang dulunya di China menggunakan bambu, kini dilapisi dengan tabung yang terbuat dari kertas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kita juga tidak perlu repot-repot melemparkannya ke dalam api, tetapi cukup dengan membakar ujung sumbu, maka kembang api akan meledak saat sumbunya habis.
Kembang Api Sebagai Simbol Perayaan
Pesta kembang api pertama di dunia berlangsung pada tahun 1486 di pernikahan Raja Herny VII dan istrinya, Elizabeth of York. Selain itu, kembang api juga dinyalakan pada kelahiran anak laki-laki Raja Peter dari Rusia. Kemudian, penguasa-penguasa Eropa juga menyukai penggunaan kembang api untuk merayakan momen-momen penting.
Kemudian di tahun 1777, Presiden John Adams, juga memerintahkan masyarakat Amerika untuk menyalakan kembang api di hari ulang tahun kemerdekaan negara mereka. Ia juga menyebut kembang api dalam pidatonya.
Presiden John ingin Hari Kemerdekaan Amerika dirayakan dengan megah. Sejak itu, warga Amerika terus menggunakan kembang api untuk merayakan festival dan berbagai acara lainnya. Tradisi ini juga yang menyebar ke banyak negara, salah satunya Indonesia dan kembang api dinyalakan untuk menambah keseruan di malam pergantian tahun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, di balik warnanya yang cantik, penggunaan kembang api juga menuai kritik. Hal ini dikarenakan bahan-bahan dari kembang api yang dianggap bisa mencemari udara serta air.
Apalagi, peluncuran kembang api dalam jumlah besar juga bisa menyebabkan polusi udara. Oleh sebab itu, boleh-boleh saja main kembang api, asalkan tidak berlebihan dan mengganggu kenyamanan sekitar, ya.
***
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )