Kisah Kuala Kencana: Dulu Hutan Belantara, Kini Permukiman Modern di Papua

3 Agustus 2022 7:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuala Kencana, pemukiman modern di Timika yang mirip luar negeri. Foto: Pemkab Mimika
zoom-in-whitePerbesar
Kuala Kencana, pemukiman modern di Timika yang mirip luar negeri. Foto: Pemkab Mimika
ADVERTISEMENT
Sebuah pemukiman modern di Timika, Papua, mendadak viral di media sosial setelah pesonanya yang tidak biasa, karena dianggap mirip di luar negeri. Permukiman bernama Kuala Kencana ini menjadi perhatian masyarakat, karena tata kotanya yang rapi dan juga unik.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Mimika, mimikakab.go.id, permukiman yang terletak di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua, ini berbentuk bunga dan dikelilingi hutan asri yang sejuk.
Selain bentuknya yang unik, Kuala Kencana merupakan kota pertama di Indonesia yang dirancang dengan konsep underground utilities atau pemanfaatan ruang bawah tanah. Tak heran jika banyak yang membandingkan Kuala Kencana, dengan kota-kota lain yang ada di luar negeri.

Kota yang Mirip Luar Negeri

Kuala Kencana, permukiman modern di Timika yang mirip luar negeri. Foto: Instagram/@freeportindonesia
Mengusung konsep bawah tanah, semua fasilitas penunjang, seperti kabel listrik, kabel telekomunikasi, serta distribusi air bersih dan pengelolaan limbah terpusat dilakukan secara terintegrasi dengan baik. Saat berkunjung ke sini, kamu tak akan menjumpai tiang-tiang listrik atau kabel telepon yang melintang secara semrawut di atas kepala.
ADVERTISEMENT
Lingkungan di kota ini seakan terlihat bersih, karena semuanya tertanam rapi di dalam tanah. Pokoknya, kamu seakan diajak untuk tinggal seperti di luar negeri.
Tak sedikit dari mereka yang terpesona dengan keasrian, kesejukan, dan kebersihan kawasan ini.
Para pengunjung biasanya tak melewatkan momen foto di lapangan, di mana terdapat tugu yang merupakan hasil kerajinan masyarakat Papua, dan dipercantik dengan semburan air mancur di sekelilingnya.

Kota Terbatas

Meski menyimpan pesona tak biasa, nyatanya Kuala Kencana merupakan kawasan terbatas yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Jadi, tempat ini bukanlah ditujukan untuk wisatawan sebagai tempat wisatawan.
Sebab, mereka yang diizinkan masuk ke wilayah ini adalah orang-orang yang memiliki identitas perusahaan atau telah memiliki izin tertentu.
ADVERTISEMENT
Bahkan, setiap kendaraan yang akan masuk ke Kuala Kencana mungkin harus melewati pemeriksaan yang ketat dan menyeluruh, oleh petugas keamanan di checkpoint perbatasan Timika-Kuala Kencana.
Lantas, seperti sapa sejarah Kuala Kencana dan bagaimana sepak terjangnya hingga akhirnya bisa berdiri sebagai sebuah kota? Berikut ulasannya.

Sejarah Kuala Kencana

Dikutip dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kuala Kencana adalah kota yang digagas untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk di Tembagapura. Kota tersebut digagas pada awal 1990-an dan masuk sebagai salah satu Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur.
Pada 5 Desember 1995, Kuala Kencana diresmikan dan mengawali rencana perluasan permukiman yang direncanakan menjadi salah satu kota unik dan indah di Indonesia. Kuala Kencana juga merupakan kota pertama di Papua yang memiliki jaringan bawah tanah untuk air dan listrik, pusat distribusi air, pengumpulan limbah dan pengolahannya.
ADVERTISEMENT
Kota yang dibangun di tengah hutan tropis dan menempati lahan seluas 17.078 hektare ini, sejak awal menerapkan konsep pembangunan “kota berwawasan lingkungan”.
Flora dan fauna diperlakukan sebagai aset kota yang sangat berharga. Penebangan pohon dilakukan dengan sangat selektif (selective clearing) dan di bawah pengawasan ketat petugas khusus.
Untuk meminimalkan dampak lingkungan akibat limbah air kotor, Kota Kuala Kencana dilengkapi dengan jaringan pipa penampung limbah air kotor.
Seluruh limbah air kotor kemudian disalurkan ke pusat pengolahan limbah (sewage treatment plant/STP), untuk diproses sesuai baku mutu yang disyaratkan.

Fasilitas di Kuala Kencana

Tak hanya itu, kota ini juga didesain untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Sebab, di sana terdapat pusat perbelanjaan, perumahan untuk keluarga, dan karyawan lajang seperti halnya di Tembagapura.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kota ini juga memiliki berbagai sarana untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan keluarganya, termasuk klinik kesehatan dan rumah sakit, sekolah, pusat olahraga dan rekreasi, pusat perbelanjaan, rumah ibadah, dan lapangan golf.
Lapangan golf ini dibangun di tengah-tengah hutan di daerah dataran rendah. Lapangan golf dengan nuansa hutan tropis memungkinkan para pegolf dan pengunjung dapat menikmati suasana alam yang masih asli.
Setiap pagi hingga sore hari, kota yang berlokasi di selatan Papua bagian tengah ini dipenuhi kicau burung, dan tebaran ratusan spesies kupu-kupu cantik yang memenuhi sela-sela rerimbunan hutan yang lebat.
Kemudian, kekayaan budaya Suku Kamoro khususnya, dan suku-suku asli Papua lainnya juga dilestarikan di kota ini.
Tak heran, di sejumlah tempat strategis di sana ditempatkan sejumlah karya ukir patung Kamoro, sebagai ornamen taman ataupun hiasan pemberi karakter kota.
ADVERTISEMENT
Adapun, kota ini berjarak sekitar 20 km di utara Kota Timika, 25 km arah utara dari Bandar Udara Mozes Kilangin, dan sekitar 60 km arah selatan Kota Tembagapura.