Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kisah Satu-satunya Penumpang Selamat Kecelakaan Pesawat yang Tewaskan 152 Orang
27 Mei 2022 10:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pesawat Yemenia Air nomor penerbangan IY626 mengalami kecelakaan tragis pada 30 Juni 2009 silam. Pesawat yang mengangkut 142 penumpang dan 11 kru penerbangan jatuh menghantam laut Samudera Hindia, tepatnya di dekat Kepulauan Comoro.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut hingga saat ini masih membekas di benak Bahia Bakari, satu-satunya penumpang yang berhasil selamat dari kecelakaan pesawat yang menewaskan 152 orang tersebut. Bakari juga menceritakan kisahnya sebagai satu-satunya korban selamat dan sesaat sebelum insiden tersebut terjadi seperti dilansir Unilad.
Bakari menjelaskan kepada pihak pengadilan di Paris bagaimana insiden tersebut terjadi. Bakari yang saat itu berusia 12 tahun (kini 25 tahun) masih mengingat betul apa yang terjadi dengan pesawat Yemenia Air yang ditumpanginya dari Sana'a, Yaman, ke Moroni, Komoro.
Di pengadilan, Bakari mengatakan bagaimana kondisi penumpang yang saat itu sudah sangat lelah karena menempuh perjalanan di malam hari.
"Ketika kami aka nmendarat, saya mulai merasakan turbulensi, tetapi orang-orang tampaknya tidak khawatir tentang hal itu. Kemudian saya merasakan seperti terkena sengatan listrik dan tiba-tiba sudah terbangun di dalam air," ujar Bakari saat memberikan keterangan di pengadilan, Senin (23/5).
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingat apa yang terjadi ketika saya duduk di pesawat dan (tiba-tiba) di dalam air. Saya seperti masuk ke lubang hitam," paparnya.
Bakari mengatakan, bahwa pesawat tersebut jatuh ke dalam air dan ia harus mengambil serpihan atau puing-puing pesawat agar tetap bisa mengapung di laut seperti dilaporkan ABC News.
Setelah terapung di air selama lebih dari 11 jam, Bakari mengatakan bahwa ia akhirnya diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan tengah melintas di daerah tersebut.
Kejadian di Luar Nalar yang Terjadi saat Kecelakaan
Di luar kisahnya tersebut, Bakari juga menceritakan bahwa ia mendengar suara-suara aneh saat mengapung di lautan. Ia mengaku mendengar suara dari sosok perempuan yang berteriak meminta tolong dengan bahasa Komoro.
ADVERTISEMENT
Ia mendengar suara-suara aneh tersebut saat ia mulai tertidur lemas saat mengapung di laut. Saat terbangun, ia mengaku bahwa tidak ada orang lain lagi selain dirinya.
Saat terombang-ambing di lautan, Bakari mengatakan bahwa ia hampir menyerah untuk meminta bantuan. Saat itu, yang ada di benaknya adalah bahwa sang ibu dan penumpang lainnya sudah berhasil pulang dengan selamat.
"Itu sangat lama (saat menunggu bantuan). Saya hampir menyerah. Saya hampir kehilangan harapan. Memikirkan ibu saya, hal itu yang membuat saya bisa bertahan," kenangnya.
Syukurnya, setelah menunggu beberapa jam, Bakari bisa diselamatkan dan berhasil dievakuasi dari air dan dibawa ke rumah sakit Moroni sebelum akhirnya dibawa keluarganya ke Prancis.
Selamat dan Hanya Alami Cedera
Sebagai satu-satunya penumpang yang berhasil selamat, Bakari mengaku bersyukur karena hanya mengalami cedera. Ia mengalami patah tulang selangka, pinggul, dan cedera lainnya.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat tahu bahwa sang ibu juga tewas dalam insiden kecelakaan tersebut.
"Saya tidak mengalami cacat fisik apa pun, tetapi ibu saya telah tiada. Saya sangat dekat dengannya," ujar Bakari saat menceritakan pengalamannya yang menyayat hati.
Bakari akhirnya mampu menjalani hidupnya kembali setelah keluarganya memberikan dukungan penuh terhadapnya.
Kini, ia juga sudah lebih baik dari sebelumnya dan sudah beberapa kali mencoba kembali terbang. Walau demikian, Bakari mengatakan bahwa dirinya masih trauma jika berada di air karena hal tersebut masih mengingatkannya dengan insiden kecelakaan yang pernah ia alami.