Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Klompen, Dulu Dipakai Petani, Sekarang Diburu Turis
19 Desember 2018 17:50 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB

ADVERTISEMENT
Selain kincir angin atau bunga tulip, Belanda juga punya berbagai macam benda yang tak kalah menarik untuk ditilik. Salah satunya adalah Klompen, buah tangan khas Negeri Kincir Angin.
ADVERTISEMENT
Klompen sendiri merupakan sepatu kayu yang dipakai penduduk Belanda zaman dahulu. Diperkirakan alas kaki ini sudah ada sejak tahun 1230-an.
Sebagian besar pengguna Klompen adalah petani dan pekerja kebun. Sebab, sepatu ini mempunya sifat yang kuat, praktis, tahan air, melindungi kaki dari kotoran, dan bisa dipakai melewati tanah yang basah, serta harganya relatif murah.

Para petani dan pekerja kebun terus menggunakannya hingga abad ke-20. Namun, kini sebagian besar yang memakainnya adalah petani dan tukang kebun yang tinggal di pedesaan.
Bila dahulu Klompen digunakan sebagai alas kaki sehari-hari, sekarang fungsinya sudah berubah. Klompen, kerap diincar turis, untuk dijadikan buah tangan karena ukuran, warna, bentuk, dan pilihannya beragam serta menarik.

Dahulu Klompen diproduksi secara tradisional, menggunakan tangan dan butuh waktu setidaknya lima hari untuk membuat satu sepatu. Tapi sekarang, sepatu kayu ini dibuat dengan mesin dan hanya butuh hitungan jam saja untuk memproduksi satu pasang.

Klompen sendiri dibuat dari sepotong kayu, kemudian dipahat menggunakan pisau pemotong kayu. Sementara untuk membentuk lubang, tinggal mencungkil bagian tengahnya saja.

Sekarang untuk menemukan Klompen bukanlah hal yang sulit. Cukup menyambangi toko souvenir atau Museum Zaandam saja, kamu akan menemukannya dengan berbagam warna dan harga yang bisa disesuaikan.
ADVERTISEMENT