Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Dulu dipuja, kini ditinggalkan, mungkin bisa menggambarkan kota hantu di Namibia ini. Ialah Kolmanskop, kota bekas penambangan berlian ini dulu menjadi tempat orang-orang yang ingin mencari kekayaan secara instan.
Sayangnya, setelah berlian di kota ini habis. Perlahan tapi pasti, penduduk dan para penambang akhirnya meninggalkan kota ini. Tak berlangsung lama, kota ini pun berubah jadi kota hantu atau kota mati.
ADVERTISEMENT
Mengutip National Geographic, Kolmanskop terletak di selatan Namibia atau berjarak hanya beberapa kilometer saja dari Pelabuhan Luderitz. Kota ini dulunya merupakan tempat penambangan berlian di Afrika.
Awal Mula Kolmanskop Dikenal Sebagai 'Kota Berlian'
Mulanya tidak ada yang mengetahui keberadaan berlian di kota ini. Hingga akhirnya pada tahun 1908, seorang pekerja kereta api Namibia yang bernama Zacherias Lewala menemukan berlian di kota ini.
Kala itu, Lewala sedang membersihkan rel kereta api di sekitar kota dari tumpukan pasir. Saat sedang menyekop pasir-pasir tersebut, ia ternyata melihat benda bersinar dari balik pasir.
Lewala kemudian mengambil benda tersebut dan membawanya pulang. Tanpa rasa ragu, Lewala menunjukkan hasil temuannya pada majikannya yang dulunya adalah orang Jerman. Sebab saat itu, sebagian kota ini masih dijajah oleh Jerman.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelahnya, sekitar tahun 1912, kota ini pun dipenuhi dengan berbagai penambang yang ingin menggali berlian tersebut.
Kolmanskop pun menjadi kota tambang berlian yang besar. Setiap tahunnya, Kolmanskop berhasil menghasilkan satu juta karat atau sekitar 11,7 persen dari total produksi berlian dunia.
Kota gurun yang tadinya melarat berubah menjadi kawasan mewah. Bahkan, grup tur opera dari Eropa saja pernah datang ke Kolmanskop untuk menghibur penduduknya yang bergelimang harta.
Pecahnya Konflik dan Kejatuhan Kolmanskop
Meskipun kaya akan berlian, penduduk asli Kolmanskop yaitu Herero adalah orang-orang yang terjajah. Mereka kebanyakan dipekerjakan sebagai penambang dan diperlakukan semena-mena oleh para 'tengkulak' berlian.
Rumah-rumah mereka juga di sita dan mereka dipaksa tinggal di barak atau kamp yang sempit.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Suku Herero pun tidak tinggal diam dan merencanakan sebuah pemberontakan.
Setelah 4 tahun tertindas, orang Herero akhirnya memberontak terhadap penjajah Jerman.
Namun, Jerman pun membalas pemberontakan yang akhirnya membunuh 60.000 orang Suku Herero.
Tak lama, kejayaan dan kekayaan Kolmanskop pun jatuh. Setelah habis dikuras, Kolmanskop ditutup tahun 1928. Penduduk yang tersisa di kota ini pun kemudian memutuskan untuk pindah dari Kolmanskop.
Pada tahun 1956, Kota Kolmanskop sudah berubah. Kota yang dulunya gemerlap kini sepi tak ubahnya bak kota hantu.
Meski demikian, secercah harapan untuk Kolmanskop pun datang. Pada 2002, sebuah perusahaan swasta bernama Ghost Town Tours berencana untuk mengangkat kota ini sebagai objek wisata.
Sebuah pencerahan datang untuk Kolmanskop pada tahun 2002. Perusahaan swasta bernama Ghost Town Tours mendapat kepercayaan untuk mengolah kota ini sebagai objek wisata.
ADVERTISEMENT
Kota ini pun setidaknya telah dikunjungi sekitar 35.000 wisatawan setiap tahunnya, Mereka datang untuk melihat kota hantu ini.
Terdapat tur-tur berpemandu yang melayani wisatawan, bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Kolmanskop.
Meski kemewahan Kolmanskop telah sirna, kedatangan wisatawan membawa berkah bagi kota sekitarnya seperti penduduk Kota Luderitz yang tidak jauh dari Kolmanskop. Kota ini juga pernah jadi lokasi syuting film Hollywood.
Sayangnya, kota ini menghadapi ancaman kepunahan karena bangunannya yang mulai termakan usia. Selain itu, beberapa bangunannya juga mulai roboh dan dimasuki pasir gurun. Banyak pihak yang takut kota hantu ini akan hilang di waktu yang akan datang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )