Konya, Kota Damai di Turki yang Cocok untuk Menikmati Slow Living

19 Desember 2023 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kota Konya, Turki yang tenang dan cocok untuk menikmati kehidupan slow living (16/12/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kota Konya, Turki yang tenang dan cocok untuk menikmati kehidupan slow living (16/12/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
ADVERTISEMENT
Berbicara soal Turki, mungkin yang terbesit di benak kita adalah kemegahan Kota Istanbul. Ternyata, di bagian selatan Turki, tepatnya di Kota Konya, kamu bisa menikmati kehidupan yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan cocok sekali untuk menikmati slow living.
ADVERTISEMENT
Konya merupakan salah satu kota tertua di Turki yang memiliki luas 38.873 kilometer persegi. Kota ini berada di wilayah Anatolia Tengah, yang merupakan provinsi terbesar di Turki. Dalam hal jumlah penduduk, ini adalah kota terpadat ketujuh di Turki. Meski padat, tapi tampilan Konya sangatlah tenang.
Suasana kota Konya, Turki yang tenang dan cocok untuk menikmati kehidupan slow living (16/12/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Begitu sampai di kota ini pun kamu tak akan melihat gedung-gedung pencakar langit. Justru hanya bangunan apartemen tua dan ruko-ruko kecil menghiasi setiap sudut kota, dengan sebutan "Iconium" pada zaman romawi itu. Banyak pula bangunan bersejarah, seperti museum dan masjid.
Kumparan menjadi satu-satunya media dari Indonesia yang berkesempatan menikmati pengalaman slow living di Konya, bersama 11 media lainnya dari berbagai negara. Kami mendapat undangan dari Türkiye Tourism Promotion and Development Agency (TGA), untuk menginap dan menikmati pengalaman tinggal di Konya selama tiga hari dua malam, pada 15-17 Desember 2023.
Suasana kota Konya, Turki yang tenang dan cocok untuk menikmati kehidupan slow living (16/12/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Baru dua hari di Konya, kami sudah merasakan kehidupan yang tenang. Hanya suara kendaraan bermotor saja yang terdengar lalu lalang di depan hotel tempat kami menginap.
ADVERTISEMENT
Kami menginap di hotel Novotel Konya. Hotel ini hanya dikelilingi toko kelontong kecil dan beberapa apartemen. Tak ada mal, apalagi bar yang kerap menjadi pusat kebisingan.
Saat ini cuaca di Konya pun sangat mendukung kehidupan slow living warganya. Memasuki musim dingin, hari-hari di Konya saat ini terasa sejuk nan hangat, dengan matahari yang cerah di siang hari. Suhu di Konya saat ini berkisar 11-13 derajat celsius.
Suasana kota Konya, Turki yang tenang dan cocok untuk menikmati kehidupan slow living (16/12/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Meski tampaknya sederhana, tapi fasilitas di Konya sudah sangat memadai. Di sini sudah ada bandara berstandar internasional yang juga menjadi pangkalan udara militer. Untuk transportasi umum, kamu bisa menaiki bus, taksi, trem dalam kota, hingga kereta cepat.
Mehmet Donmez yang menjadi pemandu kami selama di Turki, dan juga merupakan warga asli kelahiran Konya, mengisahkan bahwa kota kelahirannya tersebut merupakan kota seni yang menjadi pemukiman urban pertama dan domestikasi hewan pertama di dunia. Konya telah menjadi rumah bagi berbagai peradaban sejak zaman dinasti Çatalhöyük, salah satu Situs Neolitikum dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
ADVERTISEMENT
Kota ini menempati peringkat sebagai salah satu pusat kebudayaan terbesar di Turki. Selama periode pertumbuhan budaya, politik, dan agama tersebut, Mevlana Celaleddin-i Rumî yang lahir di Balkh, menetap dan mengakhiri kehidupannya dengan damai di Konya. Setelah kematiannya, sebuah tarekat sufi yang dikenal di Barat sebagai Tarekat Mevlevi, atau Darwis Berputar didirikan berdasarkan ajaran Mevlana.
Suasana kota Konya, Turki yang tenang dan cocok untuk menikmati kehidupan slow living (16/12/2023). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Mevlana menjadi tokoh penting hingga saat ini bagi perkembangan budaya di Konya. Hal ini pun terlihat jelas pada setiap pusat kebudayaan di Konya yang tak lepas dengan penggunaan nama 'Mevlana'.
Kebudayaan dan seni yang kental mendarah daging hingga kini bagi warga Konya. Itulah mengapa juga kota ini terasa lebih tenang, karena budayanya yang kental dan menenangkan.
ADVERTISEMENT
Mevlana sendiri terkenal sebagai tokoh filsuf yang cinta kedamaian. Ia merangkul semua penduduk dari berbagai agama, budaya, dan keturunan apa pun. Kedamaian yang diajarkan Mevlana telah banyak mempengaruhi terbentuknya Kota Konya yang tenang.