Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kota di Jepang Ini Pekerjakan Satpam untuk Cegah Turis Ambil Foto Selfie
1 Februari 2025 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tugas mereka pun unik yaitu untuk menghalau atau mengurai kepadatan akibat turis yang gemar mengambil foto.
Dilansir dari Peta Pixel, mereka berpatroli di Lereng Funamizaka yang menjadi spot favorit bagi turis. Lereng ini terkenal dengan pemandangan pelabuhan dan lautnya yang menakjubkan.
Lokasi ini kian terkenal setelah menjadi latar dari film Jepang yang berjudul Love Letter yang dirilis pada tahun 1995.
Tempat ini menjadi tujuan para pengunjung yang mencari foto sempurna untuk diunggah di Instagram, sehingga dikhawatirkan menimbulkan masalah kemacetan dan keselamatan.
Dilaporkan The Guardian, hal ini dilakukan jelang Festival Musim Semi Tahun Baru Imlek di mana wisatawan diperkirakan akan berbondong-bondong ke daerah tersebut untuk mengambil foto.
Para pejabat setempat mengatakan para petugas keamanan tersebut ada di sana untuk mencegah turis yang berswafoto menghalangi jalan sempit yang dapat mengganggu lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Insiden Turis Tertabrak Kereta
Pengawasan juga diperketat setelah insiden tragis yang terjadi pada awal bulan ini ketika seorang turis wanita asal Tiongkok meninggal dunia setelah tertabrak kereta api di Otaru.
Suaminya memberi tahu polisi bahwa istrinya mencoba mengambil foto di lokasi yang ditampilkan dalam film Tiongkok tahun 2015 Cities in Love dan gagal melihat kereta yang mendekat.
"Jalan ini dipenuhi rumah-rumah dan lalu lintasnya padat," kata seorang pejabat kota kepada kantor berita Jepang Mainichi Shimbun.
"Turis yang berdiri di jalan atau berjalan berdampingan sering kali membuat kendaraan tidak bisa lewat. Dampaknya terhadap penduduk sangat signifikan, dan tahun fiskal ini sangat parah," lanjutnya.
Ada juga laporan tentang wisatawan yang memasuki properti pribadi tanpa izin untuk mengambil foto yang sempurna untuk media sosial.
ADVERTISEMENT
Rasa frustrasi meningkat di antara penduduk setempat di Jepang karena negara itu berjuang mengatasi kelebihan turis, dengan pengunjung yang menghalangi jalan untuk berfoto dan mengabaikan adat istiadat setempat.
Tahun lalu, kota Kyoto berencana untuk menghentikan wisatawan mengambil foto Geisha dengan ketegangan atas masalah ini mencapai puncaknya.
Tak hanya itu, sebelumnya pemerintah Jepang juga pernah memasang jaring hitam untuk menghalangi turis agar tidak berfoto di minimarket dengan latar belakang Gunung Fuji. Langkah tersebut diambil usai tempat tersebut mengalami peningkatan pengunjung dan tak sedikit turis yang melanggar aturan demi untuk bisa berfoto di sana.