Kota Kamagasaki, Daerah Kumuh di Jepang yang Sengaja Dihapus dari Peta

13 Agustus 2022 8:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamagasaki Kota terkumuh di Jepang Foto: Instagram: shoji ogawa
zoom-in-whitePerbesar
Kamagasaki Kota terkumuh di Jepang Foto: Instagram: shoji ogawa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang terlintas jika kamu melihat Jepang? Negara yang modern, rapi, dan juga tertata. Tapi, siapa sangka kalau di sana masih ada perkampungan kumuh yang dihapus dari peta.
ADVERTISEMENT
Perkampungan tersebut berada di Osaka dan bernama Kamagasaki. Di mana menjadi rumah untuk para buruh harian, pengangguran, dan tunawisma.
Dilansir AP News, ada sekitar 25 ribu orang tinggal di daerah ini. Kebanyakan pria yang masih berstatus lajang memilih tinggal di sana, karena ada penampungan gratis dan banyak tempat tinggal murah yang biayanya sekitar 8 dolar Amerika atau setara dengan Rp 119 ribu per malam.
Daerah ini pun sempat dibuat film yang berjudul Fragile. Film ini menceritakan tentang seorang asisten sutradara TV yang berhenti dari pekerjaannya, karena memiliki konflik dengan pacar dan teman kerjanya.
Fitur full-length menunjukkan landmark daerah kumuh yang dapat dikenali, seperti taman yang dikenal dengan penghuni liar dan pembuangan sampah ilegal, serta pusat tempat para pria mengantre untuk pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Lalu, ada adegan di mana pemeran protagonisnyamenerima suntikan amfetamin dari pengedar narkoba yang beroperasi di daerah kumuh.
Melihat hal tersebut Pejabat Osaka bernama Kazumitsu Oue, menginginkan adegan itu dihapus.
Seorang pria membaca majalah di kasur yang tergeletak di lantai di luar pusat kesejahteraan kerja di Kamagasaki, Osaka, Jepang barat. Foto: AP/Mari Yamaguchi
"Kami merasa film ini kurang mempertimbangkan daerah dan masyarakatnya. Kami juga ingin melindungi daerah tersebut dari paparan prasangka banyak orang," kata Kazumitsu Oue.
Pemerintah Jepang sengaja menghapus kota tersebut dari peta, agar tidak ada wisatawan yang dapat berkunjung ke sana. Nama Kamagasaki bisa dibilang asing, karena kota ini dulunya bernama Airinchi-ku.

Sejarah dan Kehidupan di Desa Kamagasaki, Jepang

Hingga saat ini, sedikit anak-anak dan wanita yang tinggal di sana. Awalnya pada akhir Perang Dunia 2, banyak pekerja konstruksi Jepang berusaha mencari pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Osaka juga perlu membangun kembali distriknya, sehingga banyak pekerja pindah ke berbagai distrik untuk mencari pekerjaan. Namun sayangnya, terlalu banyak pekerja yang bermigrasi ke Nishinari, sehingga tidak seimbang dengan perkembangan distrik.
Selain itu, kebutuhan akan pekerja konstruksi menurun dengan cepat, sehingga membuat sebagian besar penduduknya menganggur dan miskin.
Warga mengantre untuk mendapatkan makan malam gratis di Kamagasaki, Osaka, Jepang bagian barat. Foto: AP/Mari Yamaguchi
95 persen penduduknya memang dapat membaca dan menulis, tetapi hanya beberapa penduduk desa yang mendapatkan pekerjaan. Banyak penduduk desa bergantung pada sumbangan gereja berupa makanan dan pakaian, air, dan barang-barang lainnya.
Bahkan mengagetkannya lagi, sebagian besar penduduknya adalah pecandu alkohol dan penjudi berat. Penduduk desa yang telah menemukan pekerjaan tinggal di motel yang sangat murah.
Banyak penduduk Kamagasaki tidak setuju dengan Pemerintah Jepang, karena mereka tidak percaya dengan cara negara mengarahkan kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
Konon katanya, Kamagasaki dikendalikan oleh mafia Jepang atau Yakuza, mulai dari perdagangan senjata ilegal hingga perjudian terjadi di siang hari bolong.