Kota Kecil di Jepang Ini Kebanjiran Turis karena Kehadiran Berang-berang Langka

20 Oktober 2020 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berang-berang Foto: Pixabay/S. Hermann & F. Richter
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berang-berang Foto: Pixabay/S. Hermann & F. Richter
ADVERTISEMENT
Sebuah kota kecil di pantai timur Hokkaido, Jepang mendadak ramai dikunjungi wisatawan. Para turis berbondong-bondong berkunjung ke Kota Hamanaka karena munculnya berang-berang laut langka di alam liar.
ADVERTISEMENT
Fenomena munculnya berang-berang laut liar di Jepang menjadi momen yang berharga. Sebab satwa yang terancam punah ini belakangan menampakkan dirinya di Cape Kiritappu di Hamanaka.
"Aku akan suka kembali lagi ke sini," kata salah satu turis Satoshi Ishizuka seperti dikutip Kyodo News.
Ilustrasi berang-berang Foto: Pixabay/Alexas
Ishizuka sendiri yang merupakan warga Prefektur Kanagawa yang pertama kali melihat berang-berang tersebut berenang pada pertengahan Agustus silam.
Menurutnya, berang-berang laut dapat diamati sepanjang tahun pada kawasan tanjung tersebut. Sebelumnya jumlah berang-berang ini berkurang secara signifikan di akuarium karena maraknya aktivitas perdagangan internasional dan populasi yang menua.
Dengan munculnya berang-berang laut, industri pariwisata kota itu pun menjadi terangkat kembali. Manajer penginapan Kawamura Ryokan di Hamanaka mengatakan telah terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang datang. Mereka umumnya datang untuk memotret atau melihat langsung hewan menggemaskan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Departemen Manajemen Penjualan Biro Perjalanan, Katsuya Yumoto, mengungkapkan bahwa pihaknya melihat ide dan potensi untuk membuat paket perjalanan bagi wisatawan.
"Saya ingin mengusulkan rencana perjalanan yang menarik untuk orang-orang, seperti makan tiram di Akkeshi (di pulau utama utara Wilayah Kushiro) dan mampir di Cape Kiritappu untuk melihat berang-berang laut," kata Yumoto.

Populasi Berang-berang di Hamanaka

Sementara itu, seorang fotografer Yoshihiro Kataoka, yang menerbitkan sebuah buku foto tentang berang-berang laut berspekulasi bahwa berang-berang laut ini telah memperluas habitatnya sejak ditemukan di Hamanaka.
Pada tahun 2017, dua berang-berang betina dan satu jantan dipastikan berada di sana. Selain itu, ada tiga bayi berang-berang dan satu tambahan bayi jantan yang lahir tahun lalu. Kemudian, tahun ini lahir lagi seekor berang-berang sehingga totalnya menjadi lima ekor.
Ilustrasi berang-berang di salah satu akuarium di Jepang Foto: Shutter Stock
Perkembangbiakan berang-berang memang membutuhkan waktu.
ADVERTISEMENT
"Pembiakan tidak mudah karena anakan kadang-kadang digigit sampai mati oleh berang-berang jantan yang bukan ayah mereka. Saya berharap kami bisa menambah jumlah keturunan," kata Kataoka.
Saat ini, hanya enam berang-berang laut yang dibesarkan di empat akuarium yaitu Adventure World (Prefektur Wakayama), Marine World Uminonakamichi (Prefektur Fukuoka), Toba Aquarium (Prefektur Mie), dan Suma Aqua Life Park Kobe (Prefektur Hyogo).
Ilusutrasi berang-berang Foto: Shutter Stock
Namun, jumlah ini dapat bertambah jika perkembangbiakan berang-berang laut di Cape Kiritappu mulai mengancam industri perikanan. Hal ini dikarenakan berang-berang laut biasanya memakan ikan dalam jumlah yang banyak. Dalam hal ini, berang-berang dapat ditangkap dan dikirim ke akuarium.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Naonori Okada memberikan contoh pada 2016, Kementerian Lingkungan Hidup memindahkan berang-berang laut dari habitatnya ke akuarium karena mengganggu industri perikanan di Cape Erimo, di ujung selatan Hokkaido.
ADVERTISEMENT
"Jika ada lebih banyak berang-berang laut dan mereka ditangkap, akuarium mungkin bersedia menerimanya," kata Okada.
Sementara itu seorang pejabat Koperasi Perikanan Hamanaka mengaku khawatir dengan kerusakan berskala besar. Namun untuk saat ini hal tersebut belum terlihat.
"Kami ingin menjajaki pemanfaatannya sebagai sumber wisata sambil mempertimbangkannya untuk hidup berdampingan dengan nelayan," kata seorang pejabat kota Hamanaka.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)