Kuil Karni Mata, Rumah Bagi 20 Ribu Tikus yang Bereinkarnasi dari Abad Ke-15

10 Oktober 2021 8:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuil di India yang dipenuhi ribuan tikus Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kuil di India yang dipenuhi ribuan tikus Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
India menjadi salah satu negara yang menghiasi dunia dengan beragam tradisi dan budaya yang unik. Negara yang dihuni 1,3 miliar penduduk ini rasanya selalu seru untuk dijelajahi, mulai dari bangunan bersejarah, kuil, hingga wisata alam.
ADVERTISEMENT
Sama halnya makan sayur tanpa garam, yang tak sedap disantap. Tak afdal jika tak menyambangi kuil-kuil unik ketika berkunjung di India. Kuil Tikus misalnya.
Di Bikaner, kota yang berada di Rajasthan, dekat perbatasan utara Pakistan, ada sudut unik yang menarik untuk dikulik, yakni kuil tikus. Bernama Kuil Karni Mata, kuil yang dihuni ribuan tikus ini sudah berdiri sejak tahun 1400-an atau sekitar abad ke-15.
Dilansir Atlas Obscura, kuil tikus ini muncul setelah Karni Mata, reinkarnasi Dewa Durga, meminta dewa kematian Yoma untuk mereinkarnasi putra seorang pendongeng yang berduka.
Kuil di India yang dipenuhi ribuan tikus Foto: Shutter Stock
Ketika kematian menolak untuk membantu, Karni Mata mengutuk pendongeng yang semuanya laki-laki, khususnya anggota dari Kasta Charan, bereinkarnasi menjadi tikus di kuilnya. Ketika mereka mati sebagai tikus, mereka kembali bereinkarnasi menjadi anggota keluarga Depavats, sebutan untuk keturunan Karni Mata.
ADVERTISEMENT
Asal pemujaan tikus di India diprediksi berasal dari abad ke-15. Dalam kuil Karni Mata terdapat 20 ribu tikus suci yang dibiarkan tinggal di dalamnya. Bak seorang majikan, tikus-tikus itu hidup makmur, karena selalu dirawat oleh anggota keluarga Depavat. Tercatat ada 513 keluarga Depavats dan pemuja Karni Mata.
Meskipun sebagian besar pemuja kuil bekerja di kuil secara bergiliran berdasarkan siklus bulan, beberapa keluarga tinggal di kuil secara permanen, merawat tikus dan menyapu lantai kotoran dan remah-remah makanan.

Tikus Dianggap Anak laki-laki

Kuil di India yang dipenuhi ribuan tikus Foto: Shutter Stock
Tikus-tikus tersebut disebut dengan 'Kabbas' atau anak laki-laki dari Karni Mata, diberi makan biji-bijian, susu, dan kulit kelapa dari mangkuk logam besar. Penduduk setempat meyakini bahwa air yang diminum tikus dianggap suci.
ADVERTISEMENT
Selain itu, memakan makanan sisa tikus dipercaya membawa keberuntungan bagi mereka yang berziarah ke kuil. Para penyembah memiliki alasan lain untuk menjaga tikus tetap aman dan bahagia. Menurut hukum kuil, jika salah satu tikus terbunuh secara tidak sengaja, maka harus diganti dengan tikus yang terbuat dari perak atau emas.
Namun, merawat tikus bukanlah perkara mudah. Makanan manis, perkelahian antar tikus, dan banyaknya hewan yang hidup di kuil membuat ribuan tikus rentan terhadap penyakit. Gangguan perut dan diabetes sangat umum di antara tikus. Bukan hanya itu, beberapa tahun wabah tikus menghancurkan populasi tikus-tikus Karni Mata.
Untungnya, terlepas dari bahaya bagi tikus itu sendiri, hingga saat ini belum tercatat kasus manusia terjangkit penyakit dari tikus-tikus di kuil ini.
Kuil di India yang dipenuhi ribuan tikus Foto: Shutter Stock
Bukan hanya dihuni tikus hitam, konon terdapat empat jelmaan tikus putih keturunan dari Dewi Karni Mata yang bersembunyi di Kuil Karni Malta. Pemuja dan penduduk Karni Malta percaya jika pengunjung bisa melihat sekilas tikus putih di kuil tersebut, maka orang yang melihatnya akan dianugerahkan kemakmuran dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang membuat kuil tersebut selalu ramai di datangi pengunjung bahkan dari luar India, termasuk wisatawan. Mereka biasanya datang ke kuil ini hanya untuk mendapatkan berkah dari para tikus, serta mencari kesempatan agar bisa menemukan tikus putih.
Saat berkunjung ke kuil ini, para pengunjung diharapkan melepas alas kaki. Bersiap-siaplah dengan sensasi di mana puluhan, bahkan ratusan tikus akan berbondong-bondong mengelilingi kaki-kaki para pengunjung.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).