Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Bikin Okupansi Hotel di Jakarta Naik

9 September 2024 21:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) melambaikan tangan sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2024). Foto: Dok. Kemenag
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) melambaikan tangan sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2024). Foto: Dok. Kemenag
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, telah meninggalkan Indonesia sejak, Jumat (6/9). Paus Fransiskus diketahui melanjutkan perjalanan apolistiknya ke negara lainnya, yakni Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya membawa keberkahan bagi umat Katolik tetapi juga industri pariwisata, khususnya industri perhotelan.
Paus Fransiskus menaiki pope mobile atau kendaraan Maung saat tiba untuk memimpin Misa Agung di Komplek Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9). Foto: Dok. Istimewa
Ketua PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bikin okupansi hotel di Jakarta naik.
"Setiap event semacam ini yang menimbulkan traffic cukup signifikan itu, punya dampak yang signifikan bagi hotel-hotel di Jakarta. Kehadiran Paus memang (membuat) hotel di sekitar GBK (Gelora Bung Karno), di sekitar tempat acara itu memang sebagian besar penuh, itu full," papar Sutrisno, dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (9/9).
Ilustrasi lobby hotel di Mercure Jakarta Gatot Subroto. Foto: Dok. Mercure Jakarta Gatot Subroto
Tak hanya di sekitar GBK saja, di sepanjang jalan yang dilalui Paus Fransiskus juga membuat okupansi hotel di sekitarnya naik.
ADVERTISEMENT
"Itu juga merembet ke beberapa tempat lain, terutama tadi yang dikatakan Ibu Nia di sepanjang jalan yang dilalui Paus Fransiskus itu hampir 40 ribu orang, rata-rata peningkatannya dibandingkan biasa itu bisa naik sekitar 20 sampai 25 persen," tambahnya.
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) melambaikan tangan sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2024). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Meski demikian, Sutrisno berharap jika ada event-event besar yang digelar, venue yang dipilih pun bisa disebar, tidak hanya berfokus pada GBK saja. Hal itu agar hotel-hotel lain juga bisa ikut merasakan manfaat dari penyelenggaraan event-event lainnya.
"Ke depan tentu kita berharap juga bisa disebar ke wilayah-wilayah lain di DKI ada Selatan, Utara, Barat, karena hal ini akan memberikan intuisi yang baik bagi semua pelaku usaha hotel kecil. Ini tentu tidak seberuntung mereka yang hotel bintang 5, bintang 4 di tempat kami," kata Sutrisno.
ADVERTISEMENT

Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024). Foto: Dok. Kemenparekraf RI
Sementara itu, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia yang disambut baik oleh elemen masyarakat membuktikan, bahwa Jakarta kota yang aman dan penuh toleransi. Apalagi menurutnya, keamanan menjadi salah satu pilar dalam penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan.
"Kehadiran Paus di Indonesia juga memberikan citra bahwa Jakarta itu aman, dan kehidupan bertoleransi antaragama di kita itu terjaga. Karena yang menyambut dengan antusias tidak hanya umat Katolik, tetapi juga umat agama lain. Ini sesuatu yang harus kita jaga, karena kembali soal persepsi keamanan salah satu unsur pokok dalam sebuah kegiatan pariwisata," kata Nia.