Kunjungan Turis Indonesia ke Swiss Terus Bertumbuh

29 September 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan Desa Unterseen di Interlaken, Swiss. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Desa Unterseen di Interlaken, Swiss. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Swiss Tourism baru saja meluncurkan kampanye baru untuk mempromosikan pariwisata mereka secara global kepada pasar internasional, termasuk Indonesia, lewat pendekatan ‘One Brand’. Inisiatif baru ini diharapkan bisa memperkuat daya tarik pariwisata Swiss lewat sejumlah penawaran dan informasi yang bisa memenuhi kebutuhan traveler.
ADVERTISEMENT
Kunjungan turis Indonesia disebut memiliki peningkatan positif selama dua tahun terakhir. Tahun lalu, sebanyak 120.000 turis Indonesia mengunjungi Swiss, menjadikannya negara terbanyak ketiga se-ASEAN di bawah Singapura dan Thailand.
“Indonesia merupakan pasar dinamis yang pertumbuhannya sangat bagus,” kata Deputy Head of Mission Embassy Mathias Domenig, kepada kumparan.
Interlaken, Swiss. Foto: Shutter Stock
Beberapa destinasi yang populer di kalangan turis Indonesia antara lain Danau Interlaken, Lucerne, Zermatt yang dikenal sebagai gunung Toblerone, hingga luxury shopping. Swiss juga lebih dari sekadar tempat ideal untuk main ski, karena banyak juga turis yang datang saat musim panas untuk hiking.
“Selalu menyenangkan datang kapan saja ke Swiss. Belajar tradisi, mengunjungi desa-desa, dan menikmati alam,” lanjut Mathias.
Dalam kesempatan yang sama, Marketing & Communication Manager Southeast Asia Switzerland Tourism Nazrul Jumahat, mengatakan bahwa turis bisa menggunakan layanan Swiss Travel Pass jika ingin berkeliling Swiss dengan bujet yang lebih ekonomis bersama keluarga. Anak-anak di bawah usia 16 tahun gratis menggunakan segala jenis moda transportasi umum.
ADVERTISEMENT
“Swiss Travel Pass, satu tiket untuk jelajah semua Swiss; train, boat, bus. Gratis untuk di bawah 16 tahun,” ucap Naz.
Kereta api listrik yang melintas di Stasiun Jungfraujoch. Foto: Gaspar Janos/Shutterstock
Swiss Tourism juga terus bersinergi dengan pelaku usaha dan agen perjalanan, untuk memberikan kenyamanan traveler Muslim. Jika kamu berkunjung ke Schilthorn, ada restoran halal, selain itu ada juga restoran yang menyajikan menu dalam bahasa Indonesia.
“Wisata yang Muslim friendly memang sedang digiatkan,” tambah Ferani Heng, Market Representative Indonesia Switzerland Tourism.
Jika kamu tertarik berkunjung ke Swiss, jangan lupa memasukkan Jungfrau Region dan Lucerne dalam daftar. Kamu bisa jalan-jalan santai di Old Chapel Bridge dan menikmati ukiran dan lukisan asli dari tahun 1800-an.
Kunjungi juga Matterhorn region yang memiliki banyak pemandian air hangat dengan view menakjubkan, tetapi tempat ini selalu ramai saat musim dingin.
ADVERTISEMENT
kumparan baru-baru ini berkesempatan mengunjungi sejumlah tempat wisata di Swiss selama 10 hari. Simak terus kumparan untuk laporan lengkapnya.