Kurang Peminat, AirAsia Belum Berniat Jual Tiket Flights to Nowhere

24 September 2020 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Manggarai Barat Bapak Drs. Agustinus Ch. Dula (Kelima dari kanan) bersama Wakil Bupati Manggarai Barat Ibu Drh. Maria Geong (Keempat dari kanan) bersama Kepala Bandara Internasional Komodo Bapak Ir. Ketut Gunarsa (Keenam dari kiri) dan Head of Government Relations AirAsia Indonesia Bapak Eddy Krismeidi (Keenam dari kanan) pada perayaan penerbangan perdana rute terbaru AirAsia Bali - Labuan Bajo. Foto: Dok. AirAsia
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Manggarai Barat Bapak Drs. Agustinus Ch. Dula (Kelima dari kanan) bersama Wakil Bupati Manggarai Barat Ibu Drh. Maria Geong (Keempat dari kanan) bersama Kepala Bandara Internasional Komodo Bapak Ir. Ketut Gunarsa (Keenam dari kiri) dan Head of Government Relations AirAsia Indonesia Bapak Eddy Krismeidi (Keenam dari kanan) pada perayaan penerbangan perdana rute terbaru AirAsia Bali - Labuan Bajo. Foto: Dok. AirAsia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk menyiasati larangan bepergian, sejumlah maskapai penerbangan di berbagai negara menawarkan tiket 'flights to nowhere' alias terbang tanpa tujuan. Tiket pesawat ini dijual untuk penerbangan dari satu bandara dan mendarat kembali di bandara tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejumlah maskapai yang telah memutuskan untuk memberikan layanan ini adalah Singapore Airlines, Eva Air, All Nippon Airways, dan Thai Airways. Meskipun jenis penerbangan seperti itu mulai digandrungi wisatawan, maskapai penerbangan asal Kuala Lumpur, Malaysia, AirAsia belum tertarik memberikan layanan penerbangan Boomerang flight atau flights to nowhere.
com-Maskapai AirAsia. Foto: Shutterstock
CEO AirAsia Tony Fernandes, mengatakan bahwa pihaknya belum berencana meluncurkan layanan tersebut. Ia menyebut bahwa jika permintaan adanya layanan tersebut, pihaknya kemungkinan akan mempertimbangkan menyediakan fasilitas flights to nowhere.
Namun, Tony tidak yakin bahwa masyarakat Malaysia tertarik untuk menggunakan layanan penerbangan tanpa tujuan tersebut. Pada dasarnya, ia mengatakan bahwa dirinya belum percaya layanan penerbangan jenis tersebut dapat menjadi mesin uang baru setelah industri penerbangan lesu akibat COVID-19.
ADVERTISEMENT
''Penerbangan bumerang, kurasa kita harus melihatnya. Tapi saya tidak begitu tahu apakah orang ingin melakukan tur udara di sekitar KL. Tapi jika ada permintaan dan orang ingin naik pesawat, mungkin. Tapi saat ini saya tidak terlalu percaya akan hal itu,'' kata Tony Fernandes, dalam virtual conference, Kamis (24/9).
Pesawat Lion Air. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
Meskipun maskapai penerbangan mengalami kehancuran selama pandemi COVID-19, Tony optimis bahwa industri penerbangan akan kembali 'sehat'. Sebab, menurutnya saat ini industri penerbangan Malaysia perlahan mulai hidup semenjak Negeri Jiran kembali membuka rute penerbangan.
''Tapi kami pikir penerbangan akan kembali. Kami bisa melihat dari penerbangan domestik kami. Dan kami hanya menunggu perbatasan di berbagai negara dibuka, kami berharap itu segera,'' pungkas Tony.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).