Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Legenda Tuan Tapa dan Misteri Jejak Telapak Kaki Raksasa di Aceh
15 Mei 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bernama Tapak Tuan Tapa, tempat wisata unik satu ini terkenal dengan legendanya yang tak biasa. Unik!
Wisata alam Tapak Tuan begitu melegenda dan dianggap mistis oleh masyarakat setempat.
Tapak Tuan berasal dari dua suku kata 'Tapak' dan 'Tuan'. Penamaan itu tidak terlepas dari legenda Tuan Tapa dan keberadaan tapak kaki raksasa di sana.
Legenda ini menjadi cerita rakyat turun-temurun dan dipercaya hingga saat ini.
Legenda Tuan Tapa dan Pertempuran Melawan Naga
Dikutip dari dispar.acehselatankab.go.id, misteri telapak kaki raksasa ini konon berawal dari legenda seorang petapa sakti bertubuh raksasa bernama Syekh Tuan Tapa.
Ia menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah menyembah Tuhannya, selalu berdzikir, dan terus mengingat nama Sang Pencipta, baik saat matanya terbuka ataupun terpejam.
ADVERTISEMENT
Dalam keadaan tak sadar pun hatinya selalu dipenuhi dengan cintanya kepada Sang Maha Pencipta. Hal itu, ditujukan dengan waktunya yang setiap harinya dihabiskan untuk bertapa di sebuah gua di Aceh Selatan.
Atas ketekunan hati dan kesungguhannya dalam mengeja dan senantiasa mengagungkan nama Tuhannya itu, Tuan Tapa sering diberikan ilham tentang berbagai hal gaib yang tak banyak diketahui manusia biasa.
Singkat cerita, saat tengah bersemedi, Syekh Tuan Tapa terusik oleh pertempuran seorang raja dari Kerajaan Asralanoka asal Samudra Hindia yang hendak mengambil anaknya yang dari dua naga.
Syekh Tuan Tapa lalu keluar dari gua untuk membantu sang raja yang tengah kesusahan di tengah lautan. Bahkan, jejak kakinya saat melompat tersisa di situs tersebut.
ADVERTISEMENT
Cikal Bakal Masyarakat Tapak Tuan
Setelah pertempuran sengit itu dua naga tewas di tangan Syekh Tuan Tapa yang bersenjatakan tongkat kayu, dan sang raja bisa kembali mendapatkan anaknya.
Meski Sang Putri telah kembali ke pelukan raja dan permaisuri, namun keduanya tidak kembali lagi ke kerajaan dan memilih menetap di Aceh.
Keluarga kerajaan itu lalu bermukim di dekat gua Syekh Tuan Tapa, yang kemudian menjadi cikal bakal pemukiman Tapak Tuan.
Tak lama berselang setelah kejadian itu, Syekh Tuan Tapa juga menghilang secara tiba-tiba.
Selain tapak raksasa, tak jauh dari sana juga terdapat batu di tengah laut yang diyakini sebagai kopiah Tuan Tapa yang kini sudah menjadi batu.
Daya Tarik Wisata Tapak Tuan Tapa
ADVERTISEMENT
Selain jejak kaki raksasa, di sini kamu juga bisa menikmati panorama lautan lepas dan juga keindahan Gunung Lampu.
Hembusan angin laut dan gemuruh ombak yang menerpa karang seakan menambah syahdu tempat wisata ini.
Karena daya tarik yang dimiliki, tak heran tempat wisata ini sangat ramai dikunjungi para wisatawan lokal maupun asing. Tak sedikit dari mereka yang ingin melihat dan berfoto langsung dengan jejak kaki raksasa tersebut.
Berjarak sekitar 5 km dari tapak raksasa, kamu juga bisa menemukan karang berbentuk hati di Desa Batu Itam dan sisik naga di Desa Batu Merah. Menurut cerita, karang tersebut merupakan bekas potongan tubuh naga jantan yang kalah bertarung.
Kemudian, ada juga karang berbentuk layar kapal di Pantai Batu Berlayar, Desa Damar Tutong, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, yang terletak sekitar 20 km dari tapak kaki raksasa. Konon karang itu sisa kapal raja dan permaisuri Kerajaan Asralanoka yang hancur ketika pertempuran.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula makam raksasa dengan lebar 2 meter dan panjang 15 meter di Masjid Tuo, Kelurahan Padang, Tapak Tuan, yang letaknya sekitar 1 km dari tapak kaki raksasa. Makam tersebut diyakini sebagai Makam Tuan Tapa.
Untuk wisata tapak sendiri juga memiliki mitos, yaitu peraturan yang harus anda patuhi saat berkunjung ke sana. Peraturannya sederhana, yaitu tidak boleh terlalu girang, takabur, berkata kotor, dan melakukan perbuatan yang tidak senonoh.
Jika melanggar maka siap-siap ombak akan menyeret dan menenggelamkan. Terlepas dari hal tersebut, Tapak Tuan Tapa di Aceh menjadi salah satu tempat wisata menarik yang ada di Indonesia.
Bagaimana menurutmu? Tertarik berkunjung ke sini?