Lupa Bawa Sandwich Ayam ke Australia, Nenek Ini Didenda Rp 31 Juta

24 November 2023 13:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nenek sedih. Foto: Dapetrus/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nenek sedih. Foto: Dapetrus/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang nenek didenda puluhan juta rupiah hanya karena sandwich ayam yang lupa ia makan. Ini jadi pengalaman berharga bagi nenek asal Selandia Baru yang bernama June Armstrong.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak? Gegara sandwich ayam yang dibawanya, ia harus membayar denda hingga 1.589 pound sterling atau sekitar Rp 31 juta. Insiden tersebut bermula ketika ia melakukan penerbangan dari Christchurch, Selandia Baru menuju Brisbane, Australia.
Masalah datang ketika ia benar-benar lupa untuk memakan sandwich ayam yang dibawanya ke dalam pesawat hingga akhirnya ia mendarat di Australia.
Dilansir Daily Star, dia lupa untuk memakan sandwich ayamnya saat melewati area pemeriksaan imigrasi bandara Australia. Karena tidak melakukan deklarasi terhadap barang yang dibawanya itu, ia pun dikenai sanksi berupa denda.
Ilustrasi sandwich ayam. Foto: K2 PhotoStudio/Shutterstock
Ketika mendarat di Brisbane, ia dihampiri oleh petugas keamanan hayati Australia. Armstrong diberi tahu bahwa sarnie atau sandwich ayam yang dibawanya di dalam tas dikenakan biaya sekitar 1.589 pound sterling atau 3.300 dolar AS oleh bea cukai.
ADVERTISEMENT
Kepada petugas ia mengaku bahwa lupa untuk memakan sandwich-nya yang ia masukkan ke dalam tas. Ia berencana untuk memakannya saat penerbangan, hanya saja ia ketiduran dan akhirnya lupa untuk memakan sandwich-nya.
Ketika terbangun dan tiba di Australia, June mengisi formulir deklarasi yang menyatakan obat resepnya, tapi ia sama sekali lupa tentang sandwich-nya.
"Saya sangat sedih dan harus membayar uang sebanyak itu untuk sandwich berukuran kecil," ujarnya.

Terpaksa Pakai Uang Pensiun

Pos pemeriksaan imigrasi Foto: asiandelight/Shutterstock
Awalnya, sang nenek mengira itu hanya gurauan dari petugas imigrasi. Namun, saat menyadari betapa seriusnya bayaran yang diterimanya, dia pun akhirnya menangis.
Seorang anggota staf bea cukai pun menyuruhnya untuk mengajukan banding atas denda tersebut dalam jangka waktu pembayaran 28 hari, namun hal ini tidak berhasil dan dia harus membayar.
ADVERTISEMENT
"Suami saya terus berkata, 'Bayar saja'. Saya berkata, 'Ini uang pensiun kami, kami tidak mampu membayarnya'," ujarnya.
Armstrong mengatakan ia sebenarnya memiliki tabungan sekitar 14.400 pound sterling atau sekitar Rp 280 juta. Hanya saja mereka menggantungkan hidupnya dari uang pensiun tersebut.
Ketika dia mengirim email menanyakan mengapa dia didenda karena pelanggaran pertama, dia tidak mendapat tanggapan. Dalam korespondensi tersebut dia juga mencatat bahwa sandwich tersebut dikemas dan disegel dan mengatakan bahwa pengalaman tersebut berdampak pada kesehatan mentalnya. Sekarang, dia ingin orang lain menghindari skenario tersebut.
"Semua orang yang saya tunjukkan dendanya tercengang, mereka tidak bisa mempercayainya," ujarnya.
Australia menjadi salah satu negara yang cukup ketat memonitor barang bawaan penumpang yang hendak masuk ke negaranya. Dengan sigap dan cermat, petugas bandara akan memeriksa barang bawaan penumpang dari seluruh dunia yang akan tinggal atau pelesiran di Negeri Kanguru.
ADVERTISEMENT
Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia mengatakan bahwa Armstrong memerlukan izin impor untuk membawa hidangan tersebut ke negara tersebut karena adanya "ketentuan impor yang ketat" yang berubah karena wabah penyakit.
“Daging yang tidak dikalengkan, termasuk daging yang disegel dengan vakum, tidak diperbolehkan masuk ke Australia kecuali disertai dengan izin impor. Daging ayam menimbulkan risiko biosekuriti yang signifikan bagi Australia, khususnya risiko penyakit flu burung yang sangat patogen. (HPNAI) yang dapat menyebabkan penyakit parah dan kematian di seluruh industri unggas Australia, dan juga dapat mempengaruhi populasi burung liar," ungkapnya seperti dikutip news.com.au.
Traveler harus melaporkan semua impor makanan setibanya di Australia. Barang apa pun yang tidak memenuhi aturan impor akan dikeluarkan atau dimusnahkan dari negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Denda yang diberikan untuk pelanggaran dapat mencapai total 3.014 pound sterling atau sekitar Rp 58 juta. Dalam kasus yang parah, visamu mungkin bisa dibatalkan jika melakukan pelanggaran biosekuriti.