Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Marshaller atau juru parkir pesawat bisa dikatakan sebagai salah satu pekerjaan yang sering tak masuk dalam radar perhatian publik. Padahal, perannya tak kalah penting dalam dunia penerbangan, seperti pilot atau pramugari.
ADVERTISEMENT
Profesi juru parkir mungkin biasa dijumpai oleh kalangan pengendara roda dua dan empat. Namun, peran juru parkir juga penting dalam dunia penerbangan. Bagi pelancong yang kerap melanglangbuana menggunakan transportasi udara sering kali melihat keberadaan para marshaller di landasan bandara.
Dilansir Time Out, marshaller adalah pekerjaan memberikan komando kepada pilot saat memarkirkan pesawat ketika mendarat di landasan pacu bandara. Dengan begitu, marshaller dituntut memiliki kecepatan serta ketepatan dalam memberi arahan, dan karena itu pula disebut sebagai salah satu profesi yang menantang dalam dunia penerbangan.
Dalam berkomunikasi dengan pilot, marshaller menggunakan sinyal tubuh universal untuk memberikan petunjuk saat pesawat berada di landasan. Marshallers juga perlu menjaga taxiway dan tempat parkir pesawat bebas dari benda asing, seperti kantong plastik dan sekrup kecil, setiap saat.
ADVERTISEMENT
Hebatnya lagi, para juru parkir pesawat juga tetap bekerja di tengah kondisi buruk, seperti hujan dan badai. Semua demi memastikan pesawat terparkir dengan selamat.
Untuk setiap pendaratan, pengawas lalu lintas bandara akan berkomunikasi dengan pilot mengenai arah di mana pesawat dapat mendarat.
Setelah itu, pilot akan berkoordinasi dengan teknisi perawatan pesawat yang akan memberi informasi parkir pada marshaller. Kemudian, barulah sang juru parkir pesawat hadir di lapangan dan memandu pilot untuk memarkirkan pesawat.
Untuk menjadi seorang marshaller diperlukan pelatihan khusus dan gajinya pun cukup menjanjikan. Seorang juru parkir pesawat juga dituntut syarat akademik. Umumnya, seseorang minimal harus mengenyam syarat Diploma.
Di Indonesia, dibutuhkan syarat pendidikan minimal SMA/K atau sederajat untuk menjadi seorang marshaller seperti dikutip dari situs penerbangan. Adapun usia maksimal adalah 24 tahun.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam proses jadi marshaller profesional, beberapa perusahaan meminta mengikuti kursus Faktor Manusia (Human Factor). Ini bermaksud mempelajari tentang keterbatasan tubuh manusia, seperti berapa jam tidur yang dibutuhkan per malam sebelum bekerja dan pengenalan umum tentang setiap jenis pesawat.
Juga yang paling penting, program pelatihan penyusunan di mana kamu mempelajari semua sinyal pengatur arah berdasarkan standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).