Masih Ramai Pengunjung, 800.000 Tulip di Jepang Terpaksa Harus Dipotong

24 April 2020 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman bunga tulip di Chiba, Jepang, sebelum pandemi virus corona Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Taman bunga tulip di Chiba, Jepang, sebelum pandemi virus corona Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Awal tahun seharusnya menjadi awal yang indah untuk masyarakat Jepang. Karena setiap awal tahun, akan ada Festival Tulip yang diadakan untuk merayakan mekarnya bunga tulip. Festival ini akan diadakan setiap bulan April, hingga bulan Mei setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Karena adanya penyebaran virus corona di Jepang, membuat festival tulip ini ditiadakan. Dilansir dari Sora News 24, pandemi virus corona ternyata tidak membuat orang Jepang takut untuk melihat bunga tulip yang telah bermekaran.
Menurut Sakura City, sebanyak 400 orang terlihat di halaman alun-alun Prefektur Chiba, Jepang, tempat bunga tulip ini bermekaran. Masyarakat Jepang telah berkumpul pada pukul 02.00 malam waktu setempat, untuk menyakasikan langsung bunga tulip yang bermekaran.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, telah menyatakan keadaan darurat untuk Prefektur Chiba, Kota Chiba, Jepang. Kerumunan masyarakat Jepang tetap terlihat di tempat bunga tulip ini bermekaran.
Hal ini nekat dilakukan oleh masyarakat Jepang, meskipun festival tulip ini telah ditiadakan pada tahun ini. Akibat dari hal tersebut, Pejabat Kota Chiba memutuskan untuk memotong 800.000 bunga tulip yang ada di Prefektur Chiba tersebut.
ADVERTISEMENT
Pihak Kota Chiba mengatakan keputusan untuk memotong semua bunga tulip merupakan hal yang sangat disesalkan. Namun, hal ini harus dilakukan untuk menghentikan orang berkunjung ke Prefektur Chiba.
Pihak kota juga menambahkan bahwa menjaga bunga tulip tersebut untuk tetap mekar akan lebih berbahaya. Karena hal ini akan mengundang kerumunan orang untuk berkunjung di tengah wabah virus corona.
Pekerja mengenakan masker usai memotong tulip di Sakura Furusato Square di Jepang. Foto: Reuters/KIM KYUNG-HOON
Bagi sebagian masyarakat Jepang, keputusan untuk memotong bunga tulip ini merupakan keputusan terbaik yang diambil oleh Pemerintah Jepang. Dengan keadaan yang sangat darurat seperti saat ini, seharusnya masyarakat Jepang tetap diam di rumah.
Namun, Sebagian masyarakat Jepang lainnya merasa sedih atas keputusan pemerintah Kota Chiba. Lantaran, mereka merasa kasihan dengan para petani yang sudah berusaha untuk merawat bunga tulip di Prefektur Chiba ini.
ADVERTISEMENT
Karena kejadian ini, masyarakat Jepang pun bertekad untuk tetap berkunjung ke alun-alun Prefektur Chiba setelah pandemi virus corona telah selesai. Mereka berharap setelah pandemi ini selesai, masyarakat Jepang dapat berkunjung ke tempat wisata lainnya.
Laporan Fikriyah Nurshafa
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.